Tak Ingin Terus-Menerus Menjadi Pemuas Nafsu Ayah Angkat, Korban Cabul di Tasikmalaya Sempat Kabur
Pelaku cabul terhadap anak berusia 10 tahun saat diamankan di Mapolres Tasikmalaya, kemarin Rabu 24 Januari 2024. ujang nandar / radartasik.com--
Tak Ingin Terus-Menerus Menjadi Pemuas Nafsu Ayah Angkat, Korban Cabul di Tasikmalaya Sempat Kabur
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Ditangkapnya seorang kakek berumur 58 tahun berinisial JS, warga Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya, setidaknya membuat korban yang tak lain anak angkat berusia 10 tahun lega.
Meskipun korban saat ini secara psikologis terganggu dan tetap harus mendapatkan pendampingan.
Sebelum terungkap kasus cabul oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya, korban sempat melarikan diri dari rumahnya, karena tak ingin melayani nafsu bejat orang tua angkat.
BACA JUGA:Kepribadiaan Kiper Persib Kevin Mendoza Luar Biasa, Tetap Rendah Hati Meski Gawangnya Tak Kebobolan
"Informasinya sempat kabur bahkan terlunta-lunta hingga ke wilayah singaparna," ujar salah satu Pengurus DKM Masjid Besar Singaparna, H Totong, Kamis 25 Januari 2024.
"Bahkan berdasarkan keterangan warga yang sempat melihat anak tersebut dia terlihat mondar-mandir berada di halaman kaum Singaparna," sambungnya.
Bahkan saat itu, korban terlihat kebingungan dan duduk di halaman masjid besar. Melihat hal itu, petugas DKM pun membawa anak tersebut ke kantor DKM untuk dimintai keterangan.
Korban pun mulai mengaku bahwa dirinya kabur karena sering dicabuli oleh ayah angkatnya.
BACA JUGA:Penjabat Wali Kota Banjar Keliling Sekolah Beri Nasehat ini kepada Peserta Didik
"Awalnya dia mengaku kabur dari rumahnya dan mau mencari kerja, karena dia sudah tak punya orang tua dan tinggal bersama ayah angkatnya," terangnya.
Menurut pengakuan korban bahwa dia berasal dari Kampung Cipaku, dan kabur dari rumahnya. "Karena katanya sering diperkosa sama bapak angkatnya," tambahnya.
Mendengar pengakuan tersebut maka, pihak DKM langsung menghubungi Polsek Leuwisari. Hingga tak lama kemudian anggota Babinsa dan Babinmas datang ke kantor DKM.
"Selain ada dari Polsek dan Koramil, pada saat itu petugas dari KPAID juga ada dan selanjutnya dibawa korban oleh mereka ke Polres untuk ditindaklanjuti," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: