AS Roma Pakai Formasi 2-4-4 saat Kalahkan Cagliari, Ini Penjelasan Jose Mourinho
Jose Mourinho-Tangkapan Layar Instagram-
RADARTASIK.COM - Ini penjelasan Jose Mourinho mengapa AS Roma pakai formasi 2-4-4 saat kalahkan Cagliari 2-1 di babak 16 besar Coppa Italia.
Setelah pertandingan, Jose Mourinho mengakui bahwa AS Roma mengambil risiko besar dengan menggunakan formasi yang tidak biasa tersebut.
Meskipun sempat tertinggal di babak pertama, perubahan taktik dan pergantian pemain, termasuk memasukkan Paulo Dybala, membantu AS Roma membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan.
Mourinho menjelaskan bahwa formasi yang hampir seperti 2-4-4 ini diadopsi sebagai langkah darurat karena timnya kekurangan bek tengah.
BACA JUGA:Jose Murinho: Saya Telah Menang di Banyak Klub, Namun Tidak Satupun dari Mereka Seperti Fans AS Roma
"Kami tidak terlalu kesulitan jika dipikir-pikir. Kami berhak mendapatkan rasa hormat atas semua yang kami lakukan dalam kesulitan ini. Saya ragu banyak tim bisa memenangkan pertandingan tanpa bek tengah," kata Mourinho kepada Sport Mediaset.
"Kami menempatkan lebih banyak orang di sepertiga akhir dan area penalti. Dybala, Azmoun, Spinazzola, dan lainnya ditempatkan di lini depan," lanjutnya.
"Jika kami tersingkir, kami akan sangat lelah dan menyadari bahwa kami telah mencoba segalanya melawan Cremonese dan pelatih yang tidak seharusnya berada di Serie B," tambahnya.
"Tim terbiasa bermain dengan tekanan tinggi, tapi kami tidak punya bek tengah. Untuk memungkinkan Bryan Cristante bermain di sana, kami harus memiliki tiga bek di belakang," terangnya.
BACA JUGA:Alun-Alun Dadaha Kota Tasikmalaya Tak Kunjung Dibuka untuk Umum, kenapa?
Mourinho menyatakan bahwa dalam situasi sulit akibat kehilangan pemain kunci seperti Chris Smalling, Marash Kumbulla, dan Evan N'Dicka, ia lebih memilih mengambil risiko dengan memainkan formasi yang tidak biasa untuk menjaga saat tim melakukan transisi bertahan.
"Kami menjalani 20 pertandingan berturut-turut tanpa Chris Smalling, situasi yang dramatis bagi kami. Kehilangan Kumbulla dan sekarang Ndicka yang telah bekerja keras dan berkembang pesat, semua ini situasi luar biasa sulit bagi kami," ungkapnya.
"Saat kehilangan bola, siapa yang bertahan? Ketika kita membutuhkan transisi defensif untuk menjaga garis tetap bersatu, siapa yang melakukan itu? Kami bertahan dalam dua blok terpisah, enam tambah empat, dan itu sangat berisiko dilakukan," ujarnya.
Pada akhirnya Mourinho menyimpulkan, "Kami hanya harus terus menjalani pertandingan satu per satu," menyikapi timnya yang hampir kehilangan semua pemain belakangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sport mediaset