Fabio Cannavaro: Melatih di Asia Bukan Kemunduran, Lihat Saja Xavi dan Lippi

Fabio Cannavaro: Melatih di Asia Bukan Kemunduran, Lihat Saja Xavi dan Lippi

Fabio Cannavaro-Tangkapan Layar Instagram-

RADARTASIK.COM – Mantan bek Juventus Fabio Cannavaro mengatakan: “Melatih di Asia bukan kemunduran, Lihat saja Xavi dan Lippi” saat tampil di Sportmediaset.

Dalam wawancara tersebut, Fabio Cannavaro meyakini keputusan untuk melatih sebuah klub harus dievaluasi berdasarkan situasi dan peluang yang ada.

Cannavaro mengilustrasikan bagaimana Xavi yang memulai karir kepelatihannya di Qatar dan sekarang menukangi Barcelona.

Ia menegaskan bahwa karier seorang pelatih sering naik turun, seperti apa yang terjadi dengan Lippi yang memenangkan Piala Dunia setelah melatih di China.

BACA JUGA:Polisi di Tasikmalaya Ciduk Pemotor Misterius yang Buntuti Pengguna Mobil dan Bikin Resah Ibu-Ibu

"Saya memulainya berkat Lippi, tiba di sebuah klub di Asia yang bagi mereka yang tidak mengetahui sepak bola internasional bukanlah apa-apa,” kata Fabio Cannavaro tentang karir kepelatihannya. 

“Dalam kejuaraan Eropa yang mempunyai daya tarik media yang kuat, ada yang melatih di sana lebih awal dan ada yang terlambat. Dan ada juga yang tidak sampai di sana sama sekali,” lanjutnya. 

“Lihatlah Xavi: dia sekarang di Barcelona tapi dia mulai di Qatar. Setahun di Qatar dia pergi ke Catalonia. Itu tergantung pada peluang, situasi yang tercipta. Saya sudah melatih selama 10 tahun, saya ingin kembali," ujarnya.

Cannavaro juga mengakui bahwa ia akan mempertimbangkan tawaran untuk melatih dari klub Serie A dan tidak takut menghadapi kegagalan kembali seperti di Benevento.

BACA JUGA:HP Lipat Terbaik 2023, OPPO Find N3 Resmi Meluncur dengan Harga Rp 29.999.000

"Iya, tentu saja, saya akan mempertimbangkan setiap tawaran yang datang, baik dari klub di Serie A atau dari tempat lain. Semua tergantung pada situasinya," ucapnya.

"Orang-orang tahu bahwa dalam dunia sepakbola, kita harus selalu mengevaluasi dan mempertimbangkan setiap tawaran yang datang, baik dari Italia maupun Eropa,” tambahnya. 

“”Tentu saja, jika saya dievaluasi hanya berdasarkan pengalaman di Benevento, itu hanya sebagian kecil dari kisah saya. Lihatlah contoh De Zerbi: di beberapa tahun pertama, ia mengalami kesulitan, namun sekarang ia melatih di Premier League,” ungkapnya. 

“Ada juga Mazzarri, datang dari situasi sulit, tetapi dia tetap melatih. Lippi juga dipecat tetapi kemudian memenangkan Piala Dunia," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sportmediaset