Guardiola: Penggemar Barcelona Menyukai AC Milan Karena Mengalahkan Real Madrid 5-0 di Liga Champions
Pep Guardiola -Tangkapan Layar Instagram @mancity-
RADARTASIK.COM - Pep Guardiola mengatakan penggemar Barcelona menyukai AC Milan karena mengalahkan Real Madrid 5-0 di semifinal Liga Champions dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport.
AC Milan diketahui mengalahkan Real Madrid 5-0 dalam semifinal Liga Champions pada April 1989 lewat gol Marco van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Carlo Ancelotti, dan Roberto Donadoni saat dilatih Arrigo Sacchi.
Kemenangan itu yang dianggap oleh Guardiola membuat fans Barcelona menjadi pendukung tim Arrigo Sacchi karena berhasil mempermalukan musuh bebuyutannya di La Liga.
Guardiola dikenal sangat terinspirasi oleh gaya kepelatihan Sacchi yang dilihatnya pertama kali saat AC Milan melakukan pertandingan melawan Espanyol di Piala UEFA.
BACA JUGA:Cek Harga Terbaru Xiaomi, Redmi dan POCO 7 November 2023
“Pertama kali saya melihatnya adalah pada tahun 1987. Saya masih kecil bermain di akademi Barcelona dan Milan datang ke Catalunya untuk melawan Espanyol di Piala UEFA,” tulis Guardiola di La Gazzetta dello Sport.
Ia mengaku pada saat itu tidak banyak pemain di Spanyol yang mengikuti perkembangan sepak bola Italia dan terkejut mendengar AC Milan yang dikalahkan Espanyol memenangkan scudetto musim itu.
“Tidak banyak yang mengetahui sepak bola Italia saat itu, kami tidak terbiasa menontonnya di TV seperti yang terjadi saat ini,” ujarnya.
“Tidak ada yang membayangkan Milan, yang dikalahkan Espanyol, akan memenangkan Scudetto musim itu,” lanjutnya.
“Satu hal yang pasti: setiap penggemar Barcelona akan mendukung tim Arrigo pada musim berikutnya ketika mereka mengalahkan Real Madrid di semifinal Liga Champions,” ungkapnya.
“Anda bisa membayangkan perayaan di kota saya setelah kemenangan 5-0 mereka di San Siro. Sepak bola itu baik selama persaingan tidak berubah menjadi kekerasan. Puncaknya adalah Milan mengangkat trofi di Nou Camp musim itu,” tuturnya.
Guardiola kemudian mengakui bahwa Arrigo Sacchi, pelatih AC Milan, merevolusi sepak bola pada saat itu yang cenderung mengutamakan pertahanan.
“Sampai Sacchi tiba di sepak bola, gagasan umumnya adalah semua orang di pertahanan dan Tuhan di lini depan,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: