Apa Itu SeGeRa Ke RS untuk Cegah Faktor Risiko Stroke?

Apa Itu SeGeRa Ke RS untuk Cegah Faktor Risiko Stroke?

Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Dr Eva Susanti, SKp, MKes menyampaikan cara mengenali gejala stroke dengan istilah SeGeRa Ke RS.-Ilustrasi/Kemenkes-

BACA JUGA: Kembali ke Puncak Dunia? Nokia Magic Max 2023 Hadir Dengan Spek Dewa dan Kamera 144MP, Berikut Harganya

BACA JUGA: Aturan Baru Izin Penggunaan Air Tanah untuk Kebutuhan Keluarga

Untuk itu, ia mengharapkan masyarakat mampu mengenali tanda dan gejala stroke agar dapat hidup lebih berkualitas.

Menurut dia, sekitar 90% kasus stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, diet yang tidak sehat, merokok dan kurang aktivitas fisik.

Bagi penyandang diabetes melitus dan hipertensi sebagai kelompok risiko tertinggi terjadinya stroke, maka dapat dilakukan pencegahan dini faktor risiko stroke dengan melakukan pemeriksaan propilipit.

Upaya lain pencegahan faktor risiko terjadinya stroke yakni kesadaran setiap individu untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan diri masing-masing dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

BACA JUGA: Ternyata Ada Doa untuk Suami Memuaskan Istri Sah di Ranjang, Nggak Usah Repot Pakai Obat Kuat!

Upaya pencegahan stroke dengan mengubah gaya hidup lebih sehat sangat dirasakan manfaatnya oleh Rahmat penyintas stroke pecah pembuluh darah di tahun 2012 dengan masa pemulihan saat ini telah mencapai 95%.

Pria 69 tahun ini mengaku banyak membaca buku kesehatan dan sadar untuk tidak mengonsumsi makanan-makanan yang dapat menyebabkan darah kental serta tidak mengonsumsi makanan berlemak yang dapat tumbuh dan berkembang di dalam darah.

Terkait pencegahan faktor risiko gejala stroke juga disampaikan dr Mohammad Kurniawan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia.

Pencegahan stroke dapat dilakukan dengan CERDIK (cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan terakhir kelola stres).

BACA JUGA: Dua Pelajar dan Seorang Remaja di Kota Tasikmalaya Diamankan Polisi Akibat Menjual Minuman Keras

Kurniawan menjelaskan kegiatan CERDIK sebenarnya telah cukup lama dikampanyekan oleh Kementerian Kesehatan.

Apabila telah muncul gejala stroke, kata dia, hal utama yang dilakukan adalah kenali gejala stroke karena harus segera ditangani.

Keterlambatan dalam menangani gejala stroke dapat menimbulkan kematian pada jaringan otak yang mengakibatkan kecacatan hingga kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: