Chatra Candi Borobudur Kembali Dilepas, Ibarat Tubuh Tak Berkepala
Chatra Candi Borobudur kembali dilepas, kini jadi ibarat tubuh tak berkepala.-Kementerian Agama-
Dari aspek tantra, chatra akan selalu ditemukan dalam praktik harian persembahan mandala seorang praktisi buddhis dan dalam praktik meditasi mandala tantra maka ornamen chatra pun selalu hadir dalam visualisasi.
Keberadaannya tidak sekedar sebuah hiasan belaka namun mengandung makna dan fungsi spiritualitas tertentu, sebagaimana dinyatakan di dalam Arya Manggala Kuta Nama Mahayana Sutra.
”… Karena kepala Buddha adalah payung pelindung yang jaya,” maka ketiadaan chatra akan ibarat tubuh tak berkepala.
“Sebagai bangunan bersejarah tentunya Candi Borobudur tidak hanya dimaknai dari sisi disiplin arkeologi semata, namun akan lebih sempurna jika candi Borobudur sebagai situs peninggalan keagamaan juga dimaknai dari disiplin ilmu keagamaan yakni filosofi agama (Buddha) yang menjadi fondasi pada masa pembangunan Candi Borobudur,” terang Dirjen Bimas Buddha Supriyadi di Jakarta, Sabtu 29 Juli 2023.
BACA JUGA: Hari Ini Pemain Asing Baru Persib Tiba di Bandung, Segera Gabung Bareng Bojan Hodak di Latihan Besok
Menurut Supriyadi, Agama Buddha memandang chatra atau payung dalam perspektif filosofi spiritualitas yang sangat mendalam.
Di dalam Kitab Lalitawistara Sutra dapat ditemukan pengunaan kata payung berkali-kali. Kitab Lalitawistara ini juga terukir dalam 120 keping relief di badan Candi Borobudur.
Sutra ini menceritakan riwayat Buddha mulai dari sebelum lahir hingga mencapai Penerangan Sempurna dan memutar Roda Dharma untuk pertama kalinya.
Dalam Sutra Lalitawsitara itu pula digambarkan kualitas-kualitas Buddha kepada Bodhisatwa Maitreya, ”Buddha memiliki kualitas layaknya seorang anggota keluarga kerajaan karena Buddha adalah sang pembawa payung permata.”
Penggunaan kata Payung, kata Supriyadi, juga dapat ditemukan dalam Kitab Gandawyuha Sutra. Sutra ini mengisahkan Sudhana yang berkelana demi belajar kepada lebih dari 50 orang guru untuk mengejar pencapaian Pencerahan Sempurna.
Dalam kisah tersebut, Sudhana digambarkan sebagai seorang pemuda yang selalu memiliki sebuah payung yang melindunginya. Gambaran payung tersebut terukir dalam 332 keping relief di Candi Borobudur.
Selain tertuang dalam Kitab Lalitawistara Sutra dan Gandawyuha Sutra, kata chatra juga ditemukan dalam kisah-kisah Jataka, Awadana dan Karmawibhangga Sutra.
Kisah-kisah Jataka dan Awadana terukir dalam 720 keping relief di Candi Borobudur.
BACA JUGA: Ujung Jalan Tol Getaci di Kota Tasikmalaya Ada di Sekitar Pusat Konveksi, Sudah Tahu Belum?
Payung tersebut tergambar dimana para brahmin dilindungi oleh payung di atas kepalanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: