Ramcek di Terminal Singaparna Tasikmalaya: Sopir Dilarang Jalan Usai Makan Petai

Petugas Gabungan saat melaksanakan Ramcek di Terminal Singaparna Tasikmalaya, Jumat 20 Desember 2024, ujang nandar / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Polres TASIKMALAYA bersama Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi serta Dinas Kesehatan Kabupaten TASIKMALAYA mengadakan pemeriksaan kendaraan (ramcek) di Terminal Singaparna sebagai persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Jumat 20 Desember 2024.
Dalam kegiatan tersebut, puluhan angkutan umum diperiksa kelayakan jalannya, termasuk kesehatan para sopir. Beberapa sopir ditemukan tidak diizinkan mengemudi karena tekanan darah tinggi, yang diduga akibat konsumsi petai.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi Kabupaten Tasikmalaya, A. Mulyadi, menyatakan bahwa ramcek dilakukan terhadap puluhan bus antar kota dan antar provinsi.
"Kami memeriksa satu per satu, mulai dari kelengkapan surat kendaraan, aspek teknis seperti fungsi pengereman, klakson, lampu, hingga alat pemecah kaca," ujarnya kepada radartasik.com.
BACA JUGA:Daftar Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera yang Berlaku Diskon Tarif 10 Persen Mulai Hari Ini
Dalam pemeriksaan tersebut, petugas menemukan beberapa kendaraan dengan administrasi yang tidak lengkap, seperti STNK yang belum diperpanjang.
"Secara keseluruhan, armada laik jalan. Petugas belum memasang stiker karena menunggu pemeriksaan lanjutan dari Kementerian Perhubungan," tambahnya.
Selain pemeriksaan kelayakan jalan armada, dilakukan juga pemeriksaan kesehatan terhadap sopir angkutan.
"Kami menemukan beberapa sopir mengalami tekanan darah tinggi akibat kelelahan," kata Mulyadi.
BACA JUGA:Sauro Fattori: Ibrahimovic Tak Bisa Gantikan Paolo Maldini, Saat Milan Kacau Dia Malah di Miami
"Salah satu sopir mengaku tekanan darahnya tinggi setelah mengonsumsi buah petai," tambahnya.
Sopir yang ditemukan kurang sehat sementara dilarang beroperasi karena berisiko menyebabkan kecelakaan.
"Mereka harus beristirahat hingga kondisinya pulih," tegas Mulyadi.
Salah satu sopir yang dilarang beroperasi, Yaya Sunarya (45), mengaku saat pemeriksaan kesehatan tekanan darahnya mencapai 160 mm Hg.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: