Prediksi Arrigo Sacchi di Final Liga Europa: Mourinho Pelatih berpengalaman, Ia bahkan Bisa Menjual Kulkas di

Prediksi Arrigo Sacchi di Final Liga Europa:  Mourinho Pelatih berpengalaman, Ia bahkan Bisa Menjual Kulkas di

Arrigo Sacchi-Twitter-

RADAR.TASIK.COM - Prediksi Arrigo Sacchi di Final Liga Europa dengan menyebut Mourinho Pelatih berpengalaman, dan mengibaratkan “Ia bahkan Bisa Menjual Kulkas di Kutub Utara”

Perumpamaan Arrigo Sacchi yang mengatakan Mourinho bisa menjual kulkas di kutub utara menunjukkan bahwa pelatih AS Roma ini bisa melakukan hal yang tak terduga saat menghadapi Sevilla.

Di liga Europa, Sevilla adalah penguasa kompetisi ini, dan mereka juga lebih difavotitkan menjadi pemenang dibandingkan dengan AS Roma.

Tetapi Arrigo Sacchi meyakini pengalaman Mourinho akan menjadi bekal berharga untuk untuk mengangkat trofi Liga Europa dan membawanya pulang ke Olimpico.

BACA JUGA:Syarat Jose Mourinho Bertahan di AS Roma: Juara Liga Europa

“Roma memiliki pelatih luar biasa dengan pengalaman hebat,” kata Sacchi.

“Dia bisa menjual kulkas di Alaska. Timnya bermain sangat praktis tetapi dengan kepribadian yang luar biasa, mereka tidak pernah menyerah dan Mou mampu melibatkan semua orang di tim,” pujinya.

“Kita akan melihat Sevilla tim yang menjaga penguasaan bola melawan Roma yang lebih defensif, mereka memiliki gaya Italia. Anda bisa mengharapkan apa pun dari skuat Mourinho, termasuk prestasi luar biasa,” ucapnya.

BACA JUGA:Belum 24 Jam di Madinah, Jemaah Haji Indonesia Hilang

Keyakinan Saachi bukan tanpa alasan, Mourinho adalah pelatih yang tidak pernah gagal saat timnya memasuki babak final sejak pertama kali melakukannya di Liga Champions bersama Porto.

Saat melakukan konferensi pers di markas latihan AS Roma, Mourinho menegaskan dirinya masih memilki DNA juara.

“Saya telah menjadi pelatih dan pribadi yang lebih baik, tetapi DNA-nya tetap sama, ambisi dan keinginan untuk menang,” tutur Mourinho. 

“Saya tidak melihat adanya tekanan tetapi merasakan kesenangan memainkan final ini mengingat jalan yang kami ambil untuk sampai disana,” tambahnya. 

“Menjadi pelatih terbaik muncul seiring berjalannya waktu, ketika Anda kehilangan motivasi, Anda harus berhenti, tapi itu bukan kasus saya karena motivasi saya tumbuh seiring waktu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: