Carlo Ancelotti Mengaku Menolak Roberto Baggio Karena Ilmu Arrigo Sacchi di AC Milan

Carlo Ancelotti Mengaku Menolak Roberto Baggio Karena Ilmu Arrigo Sacchi di AC Milan

Carlo Ancelotti--Twitter

RADARTASIK.COM – Carlo Ancelotti membagikan cerita menarik tentang pengalamannya dengan pemain-pemain top seperti Roberto Baggio dan Zinedine Zidane dalam wawancara dengan The Times. 

Ancelotti mengakui pernah melakukan kesalahan fatal dengan menolak Roberto Baggio pada masa lalu saat menjadi pelatih di Parma.

Ia menjelaskan bahwa keputusannya menolak Baggio didasarkan pada keyakinannya terhadap sistem taktik yang dia pelajari dari Arrigo Sacchi saat melatih AC Milan

“Saya memiliki satu sistem yang saya pelajari di Milan dari Arrigo Sacchi. Itu adalah 4-4-2. Dan untuk itu, saya menolak Roberto Baggio di Parma karena dia ingin bermain sebagai nomor 10,” kata Ancelotti.

BACA JUGA:Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Nurhayati Mulai Tancap Gas Bangun Komunikasi dengan Kandidat, Pertanda Apa Ya?

“Saya berkata, 'Tidak, saya tidak bermain dengan pemain No 10,'” lanjutnya. 

“Padahal Baggio adalah salah satu pemain terbaik dunia saat itu dan saya menolak memilikinya karena saya hanya ingin bermain dengan dua striker,” paparnya.

 “Hari ini, saya akan berkata, 'Baggio, datanglah ke Parma, dan kami akan mengatur situasinya,” ujarnya.

“Sebaliknya, saya mengatakan kepadanya, 'Dengar, Roberto, tidak ada tempat bagimu,' dan dia malah pergi ke Bologna,” tambahnya. 

BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 39 Kabupaten Garut Diberangkatkan Kemenag Pastikan Semua Kondisinya Sehat

Carlo Ancelotti kemudian belajar dari pengalamannya dan menyadari pentingnya menyesuaikan sistem dengan karakteristik pemain yang ada setelah melatih Zidane di Juventus. 

“Itu adalah sebuah kesalahan dan saya mencoba mengubah ide saya ketika saya pergi ke Juventus,” ungkap Ancelotti.

“Saya punya Zidane, dan dia nomor 10. Haruskah saya menempatkannya di kanan, atau di kiri? Mustahil,” tuturnya. 

“Zidane adalah pemain paling penting di tim saya dan dia harus menjadi pemain nomor 10 dan saya harus beradaptasi. Dari situ saya selalu memperhitungkan karakteristik pemain untuk membangun sistem,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: The Times