Imbas Penutupan Jembatan Parungsari Kota Banjar Berbagai Bidang Terdampak, Apa Saja?

Imbas Penutupan Jembatan Parungsari Kota Banjar Berbagai Bidang Terdampak, Apa Saja?

Forum lalu lintas dan angkutan jalan saat gelar rapat terkait penutupan jembatan Parungsari, Rabu 17 Mei 2023.-Anto Sugiarto-radartasik.disway.id

BANJAR, RADARTASIK.COM - Penutupan jembatan Parungsari yang rencananya ditutup total selama 6 bulan ke depan, berbagai bidang terdampak, salah satunya angkutan umum (angkot). 

Sopir angkot 01 Wawan Hermawan mengatakan, penutupan Jembatan Parungsari berdampak terhadap jalur menuju pusat kota. 

"Kita harus memutar arah, yang biasanya lewat jembatan Parungsari, sekarang mesti muter ke jembatan baru (Jembar)," ucapnya Rabu 17 Mei 2023 usai menghadiri rapat forum lalu lintas di kantor Dishub. 

Selain itu, sambung dia, konsumsi bahan bakar akan meningkat yang biasanya Rp 12 ribu per liter kini naik jadi Rp 30 ribu. Secara tidak langsung tarif angkutan otomatis harus ikut naik.

BACA JUGA:11 Kategori Pelanggaran Lalu Lintas Ini Jadi Sasaran Polres Tasikmalaya Kota Berlakukan Tilang Manual 

Tarif yang biasanya hanya Rp 2.000 dan Rp 3.000, kini naik menjadi Rp 5.000 untuk masyarakat umum. Sedangkan anak sekolah yang biasanya Rp 1.000 jadi Rp 2.000. 

"Ini khusus untuk angkot 01 saja, kalau angkot yang lain tidak terdampak," tegasnya yang juga merupakan warga Parungsari. 

Ketua RW 06 lingkungan Parungsari Kelurahan Karangpanimbal, Sunaryo juga menyatakan bahwa aktivitas masyarakat berbagai bidang terdampak. 

Seperti anak-anak sekolah --bersekolah di pusat kota-- harus putar arah cukup jauh dan memakan wakatu. Biasanya, kata dia, lewat Jembatan Parungsari sehingga tidak memakan waktu.

BACA JUGA:Jelang Liga 1 Bergulir, Persib Jadwalkan Uji Coba Pra Musim, Robi Darwis: Tak Sabar Ingin Refresh Tenaga 

"Warga kami juga banyak PKL yang berjualan di Alun-alun Kota Banjar, terpaksa gerobaknya tidak dibawa pulang karena aksesnya ditutup. Jika seperti itu, gerobaknya disimpan dimana?" jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, warganya juga ada yang merupakan pedagang di Pasar Banjar dan biasanya naik becak atau bentor dengan tarif Rp 6.000.

Kini naik menjadi Rp 15 ribu karena harus memutar arah melalui Jembatan Citanduy III (Dobo) atau Jembatan Baru (Jembar) menuju ke Pasar Banjar. 

"Kita memahami pembongkaran sampai perbaikan jembatan Parungsari selesai, hanya saja harus ada solusinya seperti apa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: