KRONOLOGI Anggota Polisi Tembak Dada Sendiri, Korban Sempat Curhat ke Ibunya dan Hitung Jumlah Peluru

KRONOLOGI Anggota Polisi Tembak Dada Sendiri, Korban Sempat Curhat ke Ibunya dan Hitung Jumlah Peluru

Propam Polda Banten saat di sekitar rumah DK (21), anggota polisi tembak dada sendiri hingga meninggal dunia. Foto: radarbanten/disway --

Adapun senjata yang diduga dipakai korban untuk menembak dada kirinya adalah senjata api laras panjang jenis SS1 V2.

“Ada suara letusan dari dalam kamar korban,” ujar Wulan saat ditemui di rumah duka.

BACA JUGA: Alessandro Florenzi Yakin AC Milan Akan Kalahkan Napoli: ‘Saya Tidak Berpikir Mereka Gembira Bertemu Kami’

BACA JUGA: Kabar Baik Buat AC Milan, Victor Osimhen Bisa Absen Lawan Rossoneri di Serie A dan Liga Champions

Mendengar suara letusan senjata api dari kamar korban, Sumariati, kemudian datang untuk memeriksa kamar anaknya. 

Dia mendapati anaknya sudah bersimbah darah.

Sumariati pun panik. Dia berteriak histeris.

“Ibunya kaget, teriak minta tolong ke tetangga,” ujar Wulan.

Warga yang mendengar teriakan Sumariati berdatangan. Lalu masuk ke rumah korban.  

Namun warga saat itu belum berani untuk langsung membantu korban.

“Takut disalahin (membantu korban, Red) apalagi kondisinya sudah begitu (sekarat, Red),” ungkap Wulan.

Sempat Hitung Jumlah Peluru

Kata Wulan, ibunya korban Sumariati menjelaskan bahwa anaknya sempat berdinas luar di PLTU Suralaya, Kota Serang.

Korban sempat menghitung jumlah peluru yang ada di dalam senjata api milik Polda Banten tersebut sepulang berdinas.

“Malam itu (sebelum kejadian, Red) sempat ngitung peluru, kata anaknya mau dikembalikan (senjata api, Red),” kata Wulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: