Ceres Swasta
--
Dr Liu lulusan Kansas University di Lawrence, hanya sepelemparan batu dari rumah baru John Mohn, sahabat Disway di sana. Ceres-1 dilakukan di peluncuran satelit Tiongkok di Jiuquan. Yakni di tengah gurun pasir Gobi, di pedalaman provinsi Gansu nan jauh. Inilah provinsi di bagian barat Tiongkok. Yang paling barat sebelum Xinjiang.
Roket Ceres-1 itu membawa lima satelit sekaligus. Ini misi ke-5 yang dilakukan Ceres-1. Keberhasilannya terbukti 100 persen.
Benda bernama asteroid itu sendiri diketahui dari hasil misi luar angkasa selama ini. Amerika, Rusia, dan Eropa memang berlomba ke luar angkasa. Disusul Tiongkok, yang meski belakangan tapi berhasil menyalip di tikungan.
Ada jutaan batu asteroid melayang-layang di luar angkasa. Begitu keras sifatnya. Mirip logam. Dingin seperti es. Besarnya bervariasi. Ada yang diameter 1 meter, ada yang sampai 100 km.
Asteroid itu ada di mana-mana di luar angkasa. Tapi yang terbanyak ada di antara Mars dan Jupiter. Dari sifatnya, asteroid itu ada yang seperti karbon, metal dan silikon. Lengkap. "Ukuran asteroid yang terbesar sampai 1.000 km diameter," tulis para ahli di jurnal asteroid.
Untuk asteroid yang ukuran gajah seperti itu tidak lagi disebut asteroid. Tapi diberi nama Ceres. Artinya: planit mungil. Atau planet kuntet. Mungil tapi berdiameter 1000 km.
Meski jumlahnya begitu besar, namun menurut para ahli, total asteroid yang berserakan itu hanya 3 persen dari kandungan yang ada di bulan.
Maka betapa pentingnya bulan untuk masa depan manusia di bumi. Ternyata misi ke bulan bukan hanya untuk gagah-gagahan. Atau sekadar membantah takhayul dan agama. Tapi bulan ternyata bisa ditambang. Kalau kelak ada pesawat angkut satu rit 300 ton dari bulan ke bumi maka terbuka untuk segera mengurus IUP di sana. Itulah cara mengalahkan Haji Sam atau Datuk Low Tuck Kwong di masa depan.
"Mendung begitu tinggi untuk dijangkau, tapi masih ada angin yang bisa menggesernya. Sungai begitu lebar untuk diloncati, tapi masih bisa dibangun jembatan untuk melewatinya".
Dr Liu yang mengatakan itu. Yakni saat berhasil meluncurkan roket swasta Tiongkok Ceres-1. Ilmuwan non ilmu sosial selalu memegang jimat seperti itu. Maka apa saja bisa dicarikan solusinya.
Kecuali, mungkin, menegakkan keadilan di Kanjuruhan. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 10 Januari 2023: Emosi Serumpun
MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
Tentang Kang (Bang) Imad, saya pernah ikut Latihan Mujahid Da'wah (LMD) yg diadakan di masjid Salman ITB. Untuk ikut diseleksi oleh Bang Endang Saifuddin Anshori. Kebetulan mbah saya: Mbah Mariyah pernah titip salam untuk Bang Saifuddin. Ketika salam ku sampaikan, Bang Saifuddin berkata: Mbah Mariyah sudah seperti ibu nya sendiri. Setelah itu saya tak di-tanya2 lagi, langsung lulus seleksi.
Mpok Dipa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: