Ancang-Ancang 4 Jenis Harga BBM Turun, Mulai Januari 2023 Aturan Baru 3 Jenis BBM Dilarang Dijual, Cek di Sini

Ancang-Ancang 4 Jenis Harga BBM Turun, Mulai Januari 2023 Aturan Baru 3 Jenis BBM Dilarang Dijual, Cek di Sini

Ilustrasi. Pemerintah melakukan kajian review penurunan harga BBM Pertamina dan berdasarkan aturan baru mulai Januari 2023 3 jenis BBM dilarang dijual di Indonesia. Foto: Pertamina--

Sementara itu di sisi lain, Kementerian ESDM juga sudah mengeluarkan aturan baru 3 jenis BBM dilarang dijual mulai Januari 2023.

BACA JUGA: KAI Wisata Buka Lowongan Kerja Terbaru untuk Posisi Ticketing Officer, Cek Persyaratan Lengkapnya di Sini

Mulai Januari 2023 aturan baru 3 jenis BBM dilarang dijual itu antara lain adalah BBM dengan kadar oktan rendah, seperti BBM kadar oktan RON 87 dan RON 88 atau Premium dan RON 89.

Begitupun dengan Revvo 89 yang memiliki kadar oktan 89 juga masih dijual dibeberapa SPBU milik perusahaan swasta PT VIVO Energy Indonesia.

Sementara itu, kabar terbaru yang dikeluarkan Kementerian ESDM menegaskan aturan baru terkait pembelian Pertalite dan Solar subsidi. 

Sementara itu dilansir radartasik.com dari radarkaur.co.id dari CNBCIndonesia Sabtu 24 Desember 2023, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebutkan akan ada pengaturan yang tegas soal BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi agar tepat sasaran.

Untuk itu pemerintah harus mempertimbangkan dengan jelas dan matang terkait kebijakan kriteria kendaraan apa saja yang dilarang atau diperbolehkan gunakan Pertalite dan Solar subsidi.

"Yang pasti yang dilarang adalah mobil yang mahal-mahal. Kalau mobil umum tentu harus dibantu apalagi untuk kegiatan masyarakat. Intinya yang dilarang gunakan Pertalite dan Solar adalah milik orang yang mampu," ungkap Menteri Arifin saat ditemui CNBCIndonesia di Kantor Kementerian ESDM.

Untuk diketahui, saat ini pemerintah merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

Dari revisi Perpres itu akan dibuat kriteria kendaraan baik mobil atau motor yang dapat menggunakan Pertalite dan Solar subsidi.

Kehebohan muncul ketika spesifikasi kendaraan yang dilarang isi Pertalite menyasar di atas 1.400 cubicle centimeter (cc), dan motor di atas 250 cc. Walaupun keputusan itu belum final karena masih dalam pembahasan.

Harapannya setelah revisi Perpres 191/2014 tuntas maka pembatasan penggunaan Pertalite menjadi lebih tepat sasaran bisa berjalan pada tahun depan.

Pelarangan isi Pertalite dan Solar subsidi untuk kendaraan tertentu erat kaitannya dengan penggunaan aplikasi MyPertamina.

Ke depan kendaraan yang berhak beli Pertalite wajib terdaftar di website MyPertamina.

PT Pertamina Patra Niaga mencatat, konsumen yang mendaftarkan kendaraan di MyPertamina sebagai pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi itu sudah mencapai 3,2 juta unit kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarkaur.disway.id