Penguasa Dubai Berikan Ucapan Selamat Kepada Maroko: Impian Arab di tangaan Singa Maroko
Selebrasi pemain Maroko yang akan menjadi lawan Perancis di babak semi final-Tangkapan Layar Twitter FIFA World Cup-
"Ini gila. Kita hidup dan bermimpi, dan kita tidak ingin bangun. Saya merinding,” kata Sofiane Boufal.
“Semua yang kami miliki, kami pantas mendapatkannya. Kami bekerja keras. Ini belum selesai. Masih ada semifinal dan Insya Allah final,” janjinya.
“Kami mengambil satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Kami ingin memenangkan setiap pertandingan,” kata Abdelhamid Sabiri dari Maroko, yang kemudian memposting foto dirinya di Instagram dengan bendera Palestina melilit di tubuhnya.
“Ini adalah perasaan yang sulit dipercaya. Tidak ada yang mengira kami bisa melakukannya. Saya katakan minggu lalu bahwa kami ingin mengakhiri kutukan itu,” tegasnya.
Maroko sekarang menandai adalah momen penting dalam sejarah Piala Dunia, menjadi negara Afrika pertama yang akhirnya maju ke level yang biasanya hanya dicapai oleh tim Eropa atau Amerika Selatan.
Wakil Afrika sebelumnya, Kamerun (1990), Senegal (2002) dan Ghana (2010) semuanya mencapai perempat final tetapi tidak lolos ke semi final.
Pelatih Maroko, Walid Reragui langsung menyebut timnya seperti Rocky Balboa di Piala Dunia setelah mengukir sejarah sebagai manajer Afrika pertama ke semifinal Piala Dunia Qatar 2022.
Maroko mengalahkan Portugal 1-0 melalui sundulan Youssef En-Nesyri di akhir babak pertama di Stadion Al Thumama dan membawa Singa Atlas lolos ke babak empat besar bertemu juara bertahan Prancis.
Walid Reragui memuji semangat juang para pemainnya dan menjadi tim nasional Afrika pertama yang mencapai babak semifinal Piala Dunia.
“Kami menghadapi tim Portugal yang sangat hebat. Kami memanfaatkan semua yang kami miliki, kami masih memiliki pemain yang cedera,” kata Reragui kepada TF1 Prancis dikutip dari Al Jazeera.
“Saya memberi tahu orang-orang sebelum pertandingan bahwa kami harus menulis sejarah untuk Afrika. Saya sangat, sangat senang,” lanjutnya.
Walid Reragui merupakan mantan pemain internasional Maroko kelahiran Prancis, sebagai diaspora ia sukses membujuk Hakim Ziyech kembali memperkuat tim nasioanal dan membuat sejarahnya sendiri sebagai pelatih Afrika pertama yang membawa tim ke perempat final Piala Dunia.
“Afrika kembali ke peta sepak bola hari ini. Kami memiliki mentalitas. Kami tahu kami bisa membuat sejarah untuk Afrika,” jelasnya.
“Kami memiliki sikap yang tepat untuk rakyat kami, untuk kami, untuk Afrika. Itu selalu sulit bagi kami para pelatih Afrika. Anda tidak berpikir kami bisa menangani tim seperti ini secara taktis,” terangnya.
Maroko kini telah mengalahkan tiga tim terkuat Eropa di Qatar, menekuk Belgia di babak penyisihan grup dan Spanyol melalui adu penalti di babak 16 besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber