Hansi Flick: Jerman Tersingkir dari Piala Dunia Qatar Karena Tak Bisa Bertahan

Hansi Flick: Jerman Tersingkir dari Piala Dunia Qatar Karena Tak Bisa Bertahan

Hansi Flick-Twitter Jerman-

Jerman memulai pertandingan terakhir mereka melawan Kosta Rika dengan mengetahui kemenangan kemungkinan akan membawa mereka ke babak 16 besar jika Jepang gagal mengalahkan Spanyol.

Anak asuh Hansi Flick membuka harapan dengan kemenangan 4-2, sebelum mengetahui Jerman tersingkir dari Piala Dunia karena Spanyol kalah 2-1 dari Jepang.

Ritsu Doan dan Ao Tanaka mencetak gol saat Jepang melakukan comeback luar biasa untuk mengalahkan La Roja, memastikan mereka muncul sebagai juara grup dan membuat Jerman tersingkir dari Piala Dunia.

Jerman kini gagal lolos dari babak penyisihan grup di Piala Dunia berturut-turut dari 16 penampilan mereka sebelumnya di turnamen tersebut, yang membuat hati Kimmich hancur.

"Bagi saya pribadi, ini adalah hari terburuk dalam karir saya. Saya khawatir saya akan jatuh ke dalam lubang," kata Kimmich kepada wartawan dikutip dari Livescore. 

"Itu membuat Anda berpikir kegagalan ini terkait dengan pribadi saya,” lanjutnya.

“Ini jelas merupakan hari tersulit dalam karir saya. Kali kedua tersingkir di Piala Dunia, di Euro, kami juga tersingkir lebih awal,” ratapnya.

"Itu pahit dan ada banyak peluang yang terlewatkan dalam empat tahun terakhir," sesalnya.

Joshua Kimmich bersama Jerman mencapai semifinal turnamen besar di Euro 2016, tetapi sejak itu mereka jatuh di rintangan pertama di dua Piala Dunia dan menderita kekalahan di babak 16 besar dari Inggris di Euro 2020.

Jerman kini telah menjalani 12 pertandingan turnamen besar tanpa clean sheet di Piala Dunia dan Euro, menjadi rekor terpanjang mereka.

Jerman tersingkir dari Piala Dunia juga membuat Ilkay Gundogan mengkritisi pertahanan Die Nationalmannschaft saat dia meminta rekan satu timnya untuk merenungkan kekurangan mereka.

"Kami kebobolan gol terlalu mudah, kami kehilangan bola terlalu mudah dan di depan kami kehilangan peluang mencetak gol terlalu mudah," tutur Gundogan.

“Tentu saja, sebagai Jerman, kami harus memiliki aspirasi yang berbeda, jadi kami harus melihat diri kami dengan baik,” lanjutnya.

"Kami hanya tidak berhasil melakukan yang terbaik sebagai grup, atau mungkin secara individu. Kami harus mempertanyakan apa alasannya dan setiap orang harus bercermin dan mengatakan pada diri sendiri bahwa itu tidak cukup," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: livescore