Gempa Terkini Cianjur, Pasien Terpaksa Dirawat di Luar RSUD Sayang, Ridwan Kamil Sebut 56 Orang Meninggal
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyambangi para korban bencana gempa terkini Cianjur di halaman RSUD Sayang Cianjur itu--
CIANJUR, RADARTASIK.COM – Saking banyaknya pasien korban gempa terkini Cianjur yang datang ke RSUD Sayang, membuat ruangan perawatan yang ada di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Cianjur itu sudah tidak dapat lagi menampung korban bencana yang terus berdatangan hingga malam hari.
Mereka pun akhirnya terpaksa dirawat di tenda darurat berukuran besar yang didirikan di halaman rumah sakit tersebut .
Mirisnya, akibat terbatasnya penerangan listrik proses penanganan luka terhadap para korban gempa terkini Cianjur tersebut dilakukan oleh perawat dengan alat bantu senter seadanya.
Kondisi itu pun dilihat secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyambangi para korban bencana gempa terkini Cianjur di halaman RSUD Sayang Cianjur itu.
BACA JUGA: Gempa Terkini Cianjur, Ridwan Kamil Sambangi Korban Gempa di RSUD Sayang
BACA JUGA: Gempa Terkini Cianjur, Titik Terbanyak Bencana Ada di Kecamatan Cugenang
Kepada awak media, Ridwan Kamil sebut ada kurang lebih 56 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi pada Senin siang tersebut. Sedangkan jumlah korban luka-luka diperkirakan lebih dari 700 orang .
“Kemungkinan akan terus bertambah, kita masih upayakan evakuasi. Tidak ada alasan untuk lakukan evakuasi korban,” ujar Ridwan Kamildidampingi Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Sebelumnya sejak siang tadi para warga yang menjadi korban gempa terus berdatangan ke RSUD Sayang Kabupaten Cianjur. Bahkan begitu banyak warga yang datang terpaksa di rawat di halaman rumah sakit.
Sementara Itu Kepala BPBD Cianjur, M Rizal mengungkapkan, pihaknya akan mendirikan pusat posko bencana di kantor BPBD Cianjur di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cianjur.
BACA JUGA: Gempa Terkini Cianjur, Ruang Rapat Paripurna DPRD Ambrol, Toko Mas Tertimbun
Sehingga nantinya BPBD Cianjur akan menjadi pusat penyaluran bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Kita akan siapkan dan salurkan kebutuhan logistik bagi para pengungsi. Jadi yang mau memberi bantuan, bisa melalui BPBD Cianjur,” ujar Rizal seperti dilansir Cianjur Ekspres.
Sedangkan berdasarkan data terbaru dari BPBD Cianjur hingga pukul 17.00, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang melanda daerah tersebut bertambah jadi 40 orang dan 77 orang luka-luka.
Terdapat ibu dan bayinya tertimbun di Gang Harapan 2, Kecamatan Cianjur, menyebab bayi meninggal dunia.
BACA JUGA: Soal Upah Minimum Kabupaten Tasik, Sekda: Kami Bahas dalam Rapat Besok
BACA JUGA: Heboh, di Depan Puskesmas Mangkubumi Pria Meninggal Mendadak di Mobil
Sedangkan jumlah pengungsi akibat gempa Cianjur berjumlah 2.780 orang. Adpun total rumah yang rusak sebanyak 1.780 unit.
Bahkan Kantor BPBD Cianjur pun tak luput dari kerusakan, dinding pembatas bagian selatan ambrol menimpa rumah warga.
Dari data BPBD Cianjur juga terungkap jika terdapat kurang lebih 30 kali getaran di sesar Cimandiri sejak pukul 13.21 hingga 17.00 WIB.
Seperti diketahui sebelumnya gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di kedalaman 10 kilometer pada pukul 13.21.10 WIB. Adapun koordinatnya di 6.84 LS-107.05 BT (10 km BaratDaya KAB-CIANJUR-JABAR). Gempa Cianjur tersebut tidak berpotensi tsunami.
BACA JUGA: Tips Berkunjung ke Tempat Wisata di Tasikmalaya, Bisa Rental Kendaraan atau Naik Angkutan Online
Terkait kondisi gempa terkini Cianjur, BPBD Kabupaten Cianjur menyebut titik terbanyak bencana pasca gempa bumi dengan magnitudo 5,6 ada di Kecamatan Cugenang.
Anggota Pusdalops BPBD Cianjur, Asep mengungkapkan terkait kondisi gempa terkini Cianjur itu akan ada 3 tim dari Basarnas Jakarta dan Bandung yang akan membantu BPBD Kabupaten Cianjur untuk penanganan pasca gempa tersebut.
“2 tim dari Kantor SAR Bandung dan 1 tim dari Kantor SAR Jakarta. Totalnya ada 15 personil. Kita kurang personil untuk jangkau semua titik bencana,” ujar Asep seperti dilansir Cianjur Ekspres, Senin, 21 November 2022.
Menurut Asep, 2 tim Basarnas akan di arahkan ke titik terbanyak bencana yakni di Kecamatan Cugenang. Sementara 1 tim Basarnas lainnya akan membantu korban yang tertimbun di daerah Nagrak, Kecamatan Cianjur.
BACA JUGA: Waspada! Pangandaran Diguncang Gempa Sebanyak 40 Kali, Terbaru Warga Berhamburan Keluar Rumah
“2 tim ke Cugenang, karena di sana paling banyak (dampak bencana gempa). 1 timnya ke Nagrak, di situ korban tertimbun bangunan rumah,” ungkap Asep.
Dari pantauan Cianjur Ekspres, para anggota BPBD Cianjur cukup mengalami kesulitan melakukan proses evakuasi para korban akibat aliran listrik yang putus di daerah gempa. Selain itu juga sinyal selular yang terkadang hilang cukup mempersulit komunikasi dengan berbagai pihak.
Sementara itu terkait jumlah pasti korban meninggal dunia akibat musibah tersebut masih simpang siur. Ada yang menyebut korban meninggal telah mencapai 46 orang, namum ada juga yang mengatakan korban kurang dari 40 orang.
Sedangkan data resmi dari BPBD Kabupaten Cianjur hingga pukul 16.30 WIB jumlah korban meninggal 36 orang. Data tersebut, diduga masih akan bertambah karena laporan ke BPBD Cianjur masih berlangsung hingga saat ini.
Sebelumnya Bupati Cianjur Herman Suherman saat di wawancara sevara live oleh salah satu TV nasional pada Senin sore, 21 November 2022, menyebutkan jika jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur mencapai 46 orang dan lebih 700 orang luka-luka.
Menurut Bupati Cianjur Herman Suherman korban meninggal dan korban luka-luka terdata di rumah sakit-rumah sakit di Cianjur.
Herman memperkirakan korban kemungkinan bertambah karena jalan-jalan di Kabupaten Cianjur masih banyak terhalang material longsor pasca gempa.
Para korban akibat gempa Cianjur juga ungkap Herman terus berdatangan ke RSUD, tak hanya menggunakan ambulans, namun ada juga yang menggunakan kendaraan umum, mobil bak dan angkutan umum.
BACA JUGA: Yes, Sudah Resmi Upah Minimum 2023 Naik, Simak Bocoran UMK di Jawa Barat dari Gedung Sate
Atas membludaknya korban gempa itu, Herman mengatakan, Kabupaten Cianjur membutuhkan tenaga medis dan dokter bedah tulang, karena korban yang menderita patah tulang terus berdatangan.
Kebutuhan lainnya yaitu pangan untuk masyarakat, tenda darurat dan aliran listrik. “Seluruh di Kota Cianjur padam…,” ujar Bupati Cianjur Herman Suherman menjelaskan kondisi saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: cianjurekspress.com