Gempa Terkini Cianjur, Ridwan Kamil Sambangi Korban Gempa di RSUD Sayang

Gempa Terkini Cianjur, Ridwan Kamil Sambangi  Korban Gempa di RSUD Sayang

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sambangi korban gempa terkini Cianjur yang berada di RSUD Sayang Cianjur pada Senin siang, 21 November 2022. Foto: Cinjur ekspress--

CIANJUR, RADARTASIK.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sambangi korban gempa terkini Cianjur yang berada di RSUD Sayang Cianjur pada Senin siang, 21 November 2022.

Didampingi Bupati Cianjur, Herman Suherman, Ridwan Kamil menyambangi satu per satu pasien yang berjejer hingga jalur masuk rumah sakit milik Pemkab Cianjur tersebut.

Nampak pria yang akrab disapa Kang Emil itu menanyai kondisi pasien gempa terkini Cianjur yang ada di lokasi tersebut. Di sisi lain sesekali Bupati Cianjur Herman Suherman memeluk pasien sambil menangis.

Ribuan pasien yang ada di RSUD Sayang itu mayoritas terluka di bagian kepala dan tangan akibat tertimpa material bangunan yang runtuh disebabkan gempa. Sesekali juga terdengar teriakan kesakitan dari pasien yang berada di halaman RSUD Sayang.

 BACA JUGA: Gempa Terkini Cianjur, Titik Terbanyak Bencana Ada di Kecamatan Cugenang

BACA JUGA: Hingga Sore, Korban Gempa Cianjur: 46 Meninggal Dunia, Lebih 700 Luka-Luka, Butuh Dokter Bedah Patah Tulang

Sebelumnya sejak siang tadi para warga yang menjadi korban gempa terus berdatangan ke RSUD Sayang Kabupaten Cianjur. Bahkan begitu banyak warga yang datang terpaksa di rawat di halaman rumah sakit.

Sementara Itu Kepala BPBD Cianjur, M Rizal mengungkapkan, pihaknya akan mendirikan pusat posko bencana di kantor BPBD Cianjur di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cianjur.

Sehingga nantinya BPBD Cianjur akan menjadi pusat penyaluran bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan.

“Kita akan siapkan dan salurkan kebutuhan logistik bagi para pengungsi. Jadi yang mau memberi bantuan, bisa melalui BPBD Cianjur,” ujar Rizal seperti dilansir Cianjur Ekspres.

 BACA JUGA: Gempa Terkini Cianjur, Ruang Rapat Paripurna DPRD Ambrol, Toko Mas Tertimbun

BACA JUGA: Update: Gempa Terkini Cianjur, Tadi Malam Sudah 3 Kali Gempa, Kedalamannya Dangkal 10 Kilometer

Sedangkan berdasarkan data terbaru dari BPBD Cianjur hingga pukul 17.00, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang melanda daerah tersebut bertambah jadi 40 orang dan 77 orang luka-luka.

Terdapat ibu dan bayinya tertimbun di Gang Harapan 2, Kecamatan Cianjur, menyebab bayi meninggal dunia.

Sedangkan jumlah pengungsi akibat gempa Cianjur berjumlah 2.780 orang. Adpun total rumah yang rusak sebanyak 1.780 unit.

Bahkan Kantor BPBD Cianjur pun tak luput dari kerusakan, dinding pembatas bagian selatan ambrol menimpa rumah warga.

BACA JUGA: Pasar Murah Rakyat Diserbu Emak-emak, Ngaku Senang Dapat Sembako Harga Murah, Penjabat Wali Kota Ikut Mantau

BACA JUGA: Yes, Sudah Resmi Upah Minimum 2023 Naik, Simak Bocoran UMK di Jawa Barat dari Gedung Sate

Dari data BPBD Cianjur juga terungkap jika terdapat kurang lebih 30 kali getaran di sesar Cimandiri sejak pukul 13.21 hingga 17.00 WIB.

Seperti diketahui sebelumnya gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di kedalaman 10 kilometer pada pukul 13.21.10 WIB. Adapun koordinatnya di 6.84 LS-107.05 BT (10 km BaratDaya KAB-CIANJUR-JABAR). Gempa Cianjur tersebut tidak berpotensi tsunami.

Terkait kondisi gempa terkini Cianjur, BPBD Kabupaten Cianjur menyebut titik terbanyak bencana pasca gempa bumi dengan magnitudo 5,6 ada di Kecamatan Cugenang.

Anggota Pusdalops BPBD Cianjur, Asep mengungkapkan terkait kondisi gempa terkini Cianjur itu akan ada 3 tim dari Basarnas Jakarta dan Bandung yang akan membantu BPBD Kabupaten Cianjur untuk penanganan pasca gempa tersebut.

BACA JUGA: Waspada! Pangandaran Diguncang Gempa Sebanyak 40 Kali, Terbaru Warga Berhamburan Keluar Rumah

“2 tim dari Kantor SAR Bandung dan 1 tim dari Kantor SAR Jakarta. Totalnya ada 15 personil. Kita kurang personil untuk jangkau semua titik bencana,” ujar Asep seperti dilansir Cianjur Ekspres, Senin, 21 November 2022.

Menurut Asep, 2 tim Basarnas akan di arahkan ke titik terbanyak  bencana yakni di Kecamatan Cugenang. Sementara 1 tim Basarnas lainnya akan membantu korban yang tertimbun di daerah Nagrak, Kecamatan Cianjur.

“2 tim ke Cugenang, karena di sana paling banyak (dampak bencana gempa). 1 timnya ke Nagrak, di situ korban tertimbun bangunan rumah,” ungkap Asep.

Dari pantauan Cianjur Ekspres, para anggota BPBD Cianjur cukup mengalami kesulitan melakukan proses evakuasi para korban akibat aliran listrik yang putus di daerah gempa. Selain itu juga sinyal selular yang terkadang hilang cukup mempersulit komunikasi dengan berbagai pihak.

BACA JUGA: Waduh, Lahan Pertanian di Kabupaten Tasikmalaya Terus Menyempit, Digunakan Perumahan, Perlu Langkah Strategis

Sementara itu terkait jumlah pasti korban meninggal dunia akibat musibah tersebut masih simpang siur. Ada yang menyebut korban meninggal telah mencapai 46 orang, namum ada juga yang mengatakan korban kurang dari 40 orang.

Sedangkan data resmi dari BPBD Kabupaten Cianjur hingga pukul 16.30 WIB jumlah korban meninggal 36 orang. Data tersebut, diduga masih akan bertambah karena laporan ke BPBD Cianjur masih berlangsung hingga saat ini.

Sebelumnya Bupati Cianjur Herman Suherman saat di wawancara sevara live oleh salah satu TV nasional pada Senin sore, 21 November 2022, menyebutkan jika jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur mencapai 46 orang dan lebih 700 orang luka-luka.

Menurut Bupati Cianjur Herman Suherman korban meninggal dan korban luka-luka terdata di rumah sakit-rumah sakit di Cianjur.

BACA JUGA: Cheka Virgowansyah: Pasar Murah Rakyat Bantu Turunkan Angka Inflasi, Ini Daftar Harga Kebutuhan Dapur

Herman memperkirakan korban kemungkinan bertambah karena jalan-jalan di Kabupaten Cianjur masih banyak terhalang material longsor pasca gempa.

Para korban akibat gempa Cianjur juga ungkap Herman terus berdatangan ke RSUD, tak hanya menggunakan ambulans, namun ada juga yang menggunakan kendaraan umum, mobil bak dan angkutan umum.

Atas membludaknya korban gempa itu, Herman mengatakan, Kabupaten Cianjur membutuhkan tenaga medis dan dokter bedah tulang, karena korban yang menderita patah tulang terus berdatangan.

Kebutuhan lainnya yaitu pangan untuk masyarakat, tenda darurat dan aliran listrik.“Seluruh di Kota Cianjur padam…,” ujar Bupati Cianjur Herman Suherman menjelaskan kondisi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: cianjurekspress.com