Gempa Terkini Cianjur, Titik Terbanyak Bencana Ada di Kecamatan Cugenang

Gempa Terkini Cianjur, Titik Terbanyak Bencana Ada di Kecamatan Cugenang

Bangunan rumah salah satu rumah warga Cianjur mengalami kerusakan akibat gempa yang melanda daerah tersebut pada Senin siang. Foto: cianjur ekspress--

CIANJUR, RADARTASIK.COM – Terkait kondisi gempa terkini Cianjur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebut titik terbanyak bencana pasca gempa bumi dengan magnitudo 5,6 ada di Kecamatan Cugenang.

Anggota Pusdalops BPBD Cianjur, Asep mengungkapkan terkait kondisi gempa terkini Cianjur itu akan ada 3 tim dari Basarnas Jakarta dan Bandung yang akan membantu BPBD Kabupaten Cianjur untuk penanganan pasca gempa tersebut.

“2 tim dari Kantor SAR Bandung dan 1 tim dari Kantor SAR Jakarta. Totalnya ada 15 personil. Kita kurang personil untuk jangkau semua titik bencana,” ujar Asep seperti dilansir Cianjur Ekspres, Senin, 21 November 2022.

Menurut Asep, 2 tim Basarnas akan di arahkan ke titik terbanyak  bencana yakni di Kecamatan Cugenang. Sementara 1 tim Basarnas lainnya akan membantu korban yang tertimbun di daerah Nagrak, Kecamatan Cianjur.

BACA JUGA: Hingga Sore, Korban Gempa Cianjur: 46 Meninggal Dunia, Lebih 700 Luka-Luka, Butuh Dokter Bedah Patah Tulang

BACA JUGA: Gempa Terkini Cianjur, Ruang Rapat Paripurna DPRD Ambrol, Toko Mas Tertimbun

“2 tim ke Cugenang, karena di sana paling banyak (dampak bencana gempa). 1 timnya ke Nagrak, di situ korban tertimbun bangunan rumah,” ungkap Asep.

Dari pantauan Cianjur Ekspres, para anggota BPBD Cianjur cukup mengalami kesulitan melakukan proses evakuasi para korban akibat aliran listrik yang putus di daerah gempa. Selain itu juga sinyal selular yang terkadang hilang cukup mempersulit komunikasi dengan berbagai pihak.

Sementara itu terkait jumlah pasti korban meninggal dunia akibat musibah tersebut masih simpang siur. Ada yang menyebut korban meninggal telah mencapai 46 orang, namum ada juga yang mengatakan korban kurang dari 40 orang.

Sedangkan data resmi dari BPBD Kabupaten Cianjur hingga pukul 16.30 WIB jumlah korban meninggal 36 orang. Data tersebut, diduga masih akan bertambah karena laporan ke BPBD Cianjur masih berlangsung hingga saat ini.

BACA JUGA: Heboh, di Depan Puskesmas Mangkubumi Pria Meninggal Mendadak di Mobil

BACA JUGA: Soal Upah Minimum Kabupaten Tasik, Sekda: Kami Bahas dalam Rapat Besok

Sebelumnya Bupati Cianjur Herman Suherman saat di wawancara sevara live oleh salah satu TV nasional pada Senin sore, 21 November 2022, menyebutkan jika jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur mencapai 46 orang dan lebih 700 orang luka-luka.

Menurut Bupati Cianjur Herman Suherman korban meninggal dan korban luka-luka terdata di rumah sakit-rumah sakit di Cianjur.

Herman memperkirakan korban kemungkinan bertambah karena jalan-jalan di Kabupaten Cianjur masih banyak terhalang material longsor pasca gempa.

Para korban akibat gempa Cianjur juga ungkap Herman terus berdatangan ke RSUD, tak hanya menggunakan ambulans, namun ada juga yang menggunakan kendaraan umum, mobil bak dan angkutan umum.

BACA JUGA: Pasar Murah Rakyat Diserbu Emak-emak, Ngaku Senang Dapat Sembako Harga Murah, Penjabat Wali Kota Ikut Mantau

Atas membludaknya korban gempa itu, Herman mengatakan, Kabupaten Cianjur membutuhkan tenaga medis dan dokter bedah tulang, karena korban yang menderita patah tulang terus berdatangan.

Kebutuhan lainnya yaitu pangan untuk masyarakat, tenda darurat dan aliran listrik.

“Seluruh di Kota Cianjur padam…,” ujar Bupati Cianjur Herman Suherman menjelaskan kondisi saat ini.

Sementara itu, sebelummnya, korban meninggal dalam gempa Cianjur, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) sampai Senin sore sudah 14 orang.

Korban gempa Cianjur itu sebanyak 14 orang meninggal setelah tertimbun bangunan di Desa Rancagoong Kecamatan Cilakuk, Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur dan Kecamatan Cugenang.

BACA JUGA: Yes, Sudah Resmi Upah Minimum 2023 Naik, Simak Bocoran UMK di Jawa Barat dari Gedung Sate

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya akan ke lokasi bencana pada Selasa, 22 November 2022.

BNPB berencana akan membangun posko bencana untuk melakukan pendampingan penanganan langkah-langkah terjadinya gempa.

“Langkah-langkah yang akan dilakukan, besok akan datang ke lokasi titik bencana untuk pendampingan penanganan langkah-langkah terjadinya gempa. Membuat posko bencana, membawa logistik untuk pengungsi. Karena melihat kondisi kerusakan cukup masif,” ujar Letjen TNI Suharyanto dilansir dari radarcianjur.com.

Menurut Suharyanto, pihaknya akan mengucurkan anggaran untuk tanggap darurat agar bisa tertangani kebutuhan dasarnya.

BACA JUGA: Waduh, Lahan Pertanian di Kabupaten Tasikmalaya Terus Menyempit, Digunakan Perumahan, Perlu Langkah Strategis

Masyarakat yang terdampak atau rumah serta bangunan yang rusak juga akan dibantu oleh pemerintah. “Kami akan turun ke lokasi bencana besok untuk penanganan kebencanaan,” pungkas Suharyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: cianjurekspress.com