Besok Pagi, Aremania Lakukan Aksi Solidaritas Tragedi Kanjuruhan, Ini 11 Tiitik Jalan yang Akan Ditutup
Buntut Tragedi Kanjuruhan Komdis PSSI menjatuhkan sejumlah sanksi bagi Arema FC dan juga panpel Arena FC serta security officer Aremaa-Foto/Tangkapan Layar/Instagram/@kedirimeneh-
RADARTASIK.COM – Besok pagi, Minggu 20 November 2022, mulai pukul 08.00 WIB, Aremania akan lakukan aksi solidaritas dengan menutup jalan untuk menciptakan kemacetan di beberapa titik di kawasan Malang.
Tindakan Aremania ini dilakukan karena ketidak jelasan atas proses penyelidikan tragedi Kanjuruhan di Malang yang mengakibatkan ratusan pendukung Arema FC meninggal dunia.
Sebelumnya diberitakan, Tiga kelompok suporter sepakbola di Jogja, Brajamusti, Brigata Curva Sud dan Paserbumi tuntut usut tuntas Tragedi Kanjuruhan di Malang yang menelan 135 korban jiwa.
Tuntutan Brajamusti, Brigata Curva Sud dan Paserbumi disampaikan dalam rapat kerja DPD RI untuk pelaksanaan UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan di Yogyakarta, Selasa 25 Oktober 2022, lalu.
Tiga kelompok suporter sepakbola di Jogja tersebut juga mendesak adanya reformasi tata kelola persepakbolaan Indonesia.
Muslich Burhanudin, Presiden Brajamusti kelompok suporter PSIM Yogyakarta, mengatakan mereka telah lama mendesak reformasi tata kelola sepakbola.
“Tidak hanya cukup dengan kongres luar biasa saja, tetapi reformasi sampai ke akar-akarnya,” kata Muslich Burhanudin dikutip dari DISWAYJOGJA.ID
Brajamusti berharap agar tim kebanggaan mereka bisa menyuarakan aspirasi suporter saat digelarnya Manajer Meeting Liga 2 nanti.
Tak hanya Brajamusti, dalam rapat tersebut juga dihadiri kelompok suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) dan suporter Persiba Bantul Paserbumi.
Zulfikar, perwakilan Brigata Curva Sud menyebut suporter sepakat agar kompetisi sepakbola dihentikan terlebih dahulu karena suporter tidak boleh hanya dilihat sebagai konsumen yang berkontribusi memberikan pendapatan dari pembelian tiket.
Menurutnya, selama ini tiket yang dibeli juga tidak disertai dengan asuransi apabila suporter mengalami hal-hal yang tidak diinginkan saat menonton sepakbola di stadion.
“Makanya, kami mendesak agar peristiwa di Malang diusut tuntas dan seluruh tata kelola sepak bola dibenahi. Jika semua sudah beres, kompetisi bisa dilanjutkan kembali,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber