Wishnu Wishnu

Wishnu Wishnu

--

Bagaimana dinding irisan gunung itu bisa jadi layar digital raksasa?

"Sebenarnya dinding-dinding itu sudah berlumut. Gelap. Terpaksa harus kami bersihkan dulu. Sampai warna asli gunung kapurnya terlihat putih," ujar Wishnu.

Intinya, G20 sukses. Mahal-murahnya bisa kembali ke pepatah Jawa: ono rupo, ono rego.  (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 17 November 2022: Wah Wah

mzarifin umarzain

Tentang Taiwan, gimana bila sebaliknya nya? Taiwan harus bekerja keras (sekali) agar bisa membuat Tiongkok kembali ke (bergabung dg) Taiwan secara damai?

Pakdhe joyo Kertomas

G20. Dah selesai to. Kalo mantu habis acara buka amplop dan kado. Dietung semua. Impas. Ada lebih. Atau ketikelan alias minus berat. Semua narasi isinya tentang glamour acara. Inti sari pati dimana? Trus acara begini Negri kita dapat apa? Apa hanya semacam arisan dg biaya hampir satu triliun. Apa ada hal yg positif bagi negri ini? Kecuali positifnya BCL yg ditunggu2....

Mirza Mirwan

Begitu PM Narendra Modi mengangkat palu presidensi G20 yang diserahkan Presiden Jokowi, serta-merta Menlu Retno Marsudi dan Menkeu Sri Mulyani berangkulan -- mungkin mata kedua sahabat sejak di SMA 3 Semarang itu merebak juga. Pasalnya, kerja keras keduanya selama hampir setahun demi suksesnya G20 Summit di Bali terbayar lunas. Sukses. Alhamdulillah. Saya terharu melihat kedua sahabat itu berangkulan. Sayang tidak ada kamera yang meng-closup momen itu. Kapan hari itu saya menulis bahwa Indonesia memegang presidensi G20 pada waktu yang salah. Alasan saya: perang di Ukraina yang berbuntut krisis ekonomi, krisis pangan dan krisis energi. Situasinya benar-benar sulit dan rumit. Tetapi, Alhamdulillah, kepemimpinan Indonesia di bawah komando Presiden Jokowi ternyata bisa mengatasi kesulitan dan kerumitan itu. Bahkan, menurut saya, tanpa maksud meng-glorifikasi Presiden Jokowi, G20 Summit di Bali relatif lebih sukses ketimbang G20 Summit di Roma tahun sebelumnya. Saya sudah membaca teks lengkap "G20 Bali Leaders Declaration" yang terdiri atas 52 poin -- Presiden Jokowi menyebutnya 52 paragraf. Sangat komprehensif. Apa yang semula saya khawatirkan -- perang di Ukraina -- disebutkan di poin ke-2. "This year, we have also witnessed the war in Ukraine further adversily impact the global economy.....etc." Terima kasih, Pak Jokowi, Bu Retno, Bu Sri, Pak Luhut, dan seluruh kepanitiaan G20, aparat TNI dan Polri serta masyarakat Bali atas suksesnya gelaran KTT G20. 

Elika askia

hajatan sudah selesaiiiiiii ya, saatnya kembali kerja kerja kerja, menurut data bpjs ketenagakerjaan, tingkat phk cukup meroket di bulan oktober, naik 100% dan itu yang terdata saja, mayoritas di bidang rokok dan tekstil. apa kata menperin dan kemnaker? sepertinya belum ada sense of crisis, maklum baru selesai hajatan

Jo Neka

Wess kotaku di sebut..So E..kota yang dulu jaman pak Harto terkenal dengan buah apel dan pelari Marathon.Kota sangat sederhana yang lebih pas di sebut desa tetapi tersimpan banyak potensi..Abah Dahlan mungkin pernah sampai.

Leong putu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: