Jenny Mei

Jenny Mei

Pemilik Sagolisious Jenny Wijaya bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini.--

CARA MAKAN PAPEDA VERSI ASLI.. Anda tahu cara makan papeda versi asli..? Tanpa sendok. Langsung "dicucup" pakai mulut, dari piring.. Saya sudah mencobanya. Dan bisa. Meski belepotan. Tapi gak papa. Wong pakai sendok juga gpp. Ini kan masalah budaya. Ini soal sejarah masa lalu. Anak muda sekarang belum tentu bisa.. Tapi itulah kenyataan tentang kita.

Johan

"Mungkin hanya para perusuh di Disway yang tidak gelisah." Mungkin juga sebaliknya. Para perusuh menumpahkan kegelisahannya dalam bentuk komentar di Disway. Merusuh di Disway secara praktis aman. Tentu jauh lebih aman dibandingkan merusuh di rumah dan komplek tempat. Bisa-bisa kena jotos orang. Wkwkwk Apalagi jika ada perusuh yang kurang sopan dan suka ngoceh seenak udelnya. Sudah tentu kolom komentar menjadi salah satu wadah untuk mengekspresikan "bakat alam"nya itu. Kata kuncinya ngoceh seenaknya di medsos lebih aman dibandingkan ngoceh seenaknya di dunia nyata. Malah bisa membuat makin ketagihan. Jadi tidak salah isi satu tweet yang pernah di posting oleh Mike Tyson: “Social media made y'all way too comfortable with disrespecting people & not getting punched in the face for it”

Farwadi Barma

Aneh aku ini, yang pertama menarik perhatian aku itu kejadian di foto. Merangkul bahu perempuan single mom bukan muhrim sedekat itu hanya bisa dilakukan orang terkenal dan banyak diut. Jangan bilang itu sok akrab.

Lukman bin Saleh

Rasa yang mirip dengan mie terigu. Kandungan gluten yang rendah. Sepertinya 2 kelebihan ini sudah bisa membuat sagu digunakan membendung arus kuat impor terigu. Apalagi kalau melihat potensi prodksi sagu Indonesia. Dg lahan 5,4jt hektar (95% di Papua). Yang berpotensi menghasilkan 20 juta ton sagu pertahun. Amat sangat cukup untuk mengubur impor terigu yang mencapai 11 juta ton pertahun. Sekarang tinggal "political will" pemerintah. Yang dibarengi strategi dan aksi nyata untuk untuk memasyarakatkan mie sagu. Dan tentu saja ditambah dukungan perusuh Disway. Maka terbebaslah kita dari "penjajahan" terigu. Dalam tempo yang sesingkat2nya...

Mamak Edi

Di kampung saya, sagu itu dibuat dari isi pohon rumbia. Pohon itu biasanya tumbuh alami saja di rawa, yang banyak airnya. Buahnya bulat bertandan rasanya sepat. Daunnya paling banyak dijadikan atap gubuk, lebih awet dari daun ilalang, tapi kalah tahan lama dibanding ijuk pohon aren (nira). Membuat sagu dari isi pohon rumbia, diambil bagian yang lembutnya, lalu ditumbuk sampai halus, dicampur air, dituang ke wadah dengan disaring dengan kain halus. Air sagu dibiarkan mengendap. Setelah semalam airnya dibuang, hasil endapannya dijemur sampai kering betul, barulah jadi tepung. Jika keringnya bagus bisa disimpan agak lama. Biasanya diolah jadi kue, dibilang kue sagu.

Jimmy Marta

Sampai sejauh ini, ini adalah foto terbaik abahdg narasumbernya di CHD disway. Ini kesimpulan dari 'penjurian' para komentator. Tanpa perlu kriteria komentator sudah memilih foto daripada artikel untuk dikomen... Untuk menilai foto, obyektif dan subyektif, saya akan beri anda tip gratis : 1. Teknik tata cahaya, pencahayaan boleh disebut lumayan (sedikit diatas garis sederhana). Keylight cukup. Semua orang cukup jelas terlihat. 2. Teknik ambilan atau angle. Frontal. Tipe mediumshot. Knee shot 3. Relationship, ini kedekatan sesama juragan. Bisnisman dg bisniswati. Akrab ( foto lain bisa saja ada cipika cipiki)... 4. Modus, sedikit terbantu dengan adanya orang ketiga sang anak yg gk dirangkul.,, Disclaimer: Yang tidak terlihat difoto, atau yg tdk di upload bukan tanggungjawab penulis. Dan supaya terlihat serius, semua jenis ketawa tidak disertakan. Emot pun sy gk bisa... Selamat hari minggu dan berbahagia semua beserta keluarga. 

Leong putu

Wakakakakakekek..... Foto edisi kali ini berganti..... Hmmmm....ganti jabat tangan. Dari raut wajah Bu Jenny sangat terlihat ingin melepaskan jabatat tangan Abah dengan segera. Tapi tangan Abah kayak lebih kuat lagi mencengkram, terlihat dari otot tangan di lengan atas. Wkwkwk....kira² jati telunjuknya Abah mengilikitik telapak tangan Bu Jenny gak ya ?.... Hahahaha...ngapunten Bah...perusuh ancen ngene iki... Kebanyakan geluten di malam hari.... Kabooooooooor..

Liam Then

Gluten kok jadi ditakuti? Taoi baguslah, fenomena ini berarti kesejahteraan sudah mulai tersebar. Dulu orang takut gak bisa makan dua kali sehari. Sekarang takutnya berpindah ke kandungan gluten dalam bahan makanan. Berarti sudah kepikiran oengen berumur panjang. Hanya orang yang semakin sejahterah yang sering kepikiran tentang kesehatan, bagaimana kiranya berumur panjang,agar bisa lama menikmati kesejahteraan. Gara-gara gluten saya jadi bertanya-tanya. Tiwul kandungan glutennya tinggi ngga? Soalnya saya ingat banget makan tiwul kenyangnya lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: