Fans Inggris yang Pura-Pura Sakit Agar Bisa Nonton Pertandingan Pembuka Melawan Iran Terancam Dipecat

Fans Inggris yang Pura-Pura Sakit Agar Bisa Nonton Pertandingan Pembuka Melawan Iran Terancam Dipecat

ilustrasi Piala Dunia Qatar 2022 -Tangkapan Layar Instagram World Cup Qatar-

RADARTASIK. COM – Peringatan dikeluarkan untuk fans Inggris yang pura-pura sakit agar bisa nonton pertandingan pembuka melawan Iran terancam dipecat dari pekerjaan.

Inggris akan melakoni pertandingan pertama di Piala Dunia Qatar pada tanggal 21 November, karena perbedaan waktu, kick-off dilangsungkan saat jam kerja sekitar pukul 1 siang waktu Inggris.

Dikutip dari The Sun, survei terbaru mengungkapkan satu dari tiga dari 2.000 orang Inggris berencana untuk "pura-pura sakit" sehingga dapat mendukung tim Inggris dari jauh.

Jika sepertiga pekerja pura-pura sakit, ada 11 juta orang yang menghindari pekerjaan untuk menonton Three Lions saat itu.

BACA JUGA:Frustasi Dengan Cedera Sadio Mane, Senegal Putuskan Pakai Dukun: Dia Harus Ada di Sana

Pengacara kemudian mendesak pekerja untuk tidak memimpikan tinggal di rumah menonton pertandingan Inggris melawan Iran, dan mengancam pecinta sepak bola tidak muncul ditempat kerja terancam dipecat.

Pakar hukum ketenagakerjaan di Richard Nelson LLP mengatakan daripada berbohong tentang sakit, sebaiknya pekerja  harus mendekati bos mereka untuk membuat kesepakatan.

Andrew Knorpel, konsultan pengacara di Richard Nelson LLP, mengatakan: “Dengan Inggris yang memenangkan Eropa, antisipasi seputar Piala Dunia hanya akan tumbuh dalam minggu mendatang.”

"Sementara banyak penggemar Inggris mungkin khawatir melewatkan pertandingan penyisihan grup pertama, kami mendorong mereka untuk terbuka dengan pengaturan mereka tentang pengaturan kerja mereka untuk hari itu," sarannya dikutip dari The Sun. 

BACA JUGA:Nama Kadisdikbud Kota Banjar Dicatut, Waspada Penipuan Melalui Media Sosial

Andrew memberikan solusi dengan menawarkan istirahat makan siang yang diperpanjang atau kerja jarak jauh untuk sore hari

"Ini adalah sesuatu yang kami dorong. Jika ini tidak dapat diberikan, karyawan harus mempertimbangkan untuk mengambil cuti tahunan daripada dipaksa pura-pura sakit,” ucapnya.

“Jika perusahaan berpikir berpikir bahwa karyawan mereka tdak masuk kerja karena pura-pura sakit, mereka dapat menilai kasus tersebut dan mengambil tindakan atas ketidakhadiran yang tidak sah,” ungkapnya.

Andrew menambahkan: “Tahun lalu di Euro 2020 seorang penggemar Inggris dipecat setelah dia sakit untuk menghadiri semifinal Three Lions melawan Denmark di Wembley.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the sun