Nusa Penida The Real Bali, Ada Rumah Pohon Pantai Atuh Hingga Bukit Kepala Dinosaurus

Nusa Penida The Real Bali, Ada Rumah Pohon Pantai Atuh Hingga Bukit Kepala Dinosaurus

Ilustrasi keindahan Pulau Dewata Bali.-Foto:tangkapanlayar/GenPi.Co-

RADARTASIK.COM - Bali itu eksotis. Tak ada yang menyanggahnya. Kalau tidak, mana mungkin pelancong dari seluruh dunia mendatangi tempat ini. Rasanya setiap jengkal Pulau Dewata itu menyimpan keindahan yang tak bisa dilupakan begitu saja. Nusa Penida bagiku adalah ‘The real Bali’.

Pulau di sisi pojok timur Bali ini menyimpan keindahan yang masih sangatlah alami dan terjaga dengan baik. Masyarakatnya pun masih banyak yang menggunakan pakaian tradional dalam keseharian mereka. Soal suguhannya, tak usah diragukan. Banyak pantai indah yang masih alami.

Yang terkenal adalah pantai kelingking. Dengan view bukit yang menyerupai kepala dinosaurus T-rex, pantai ini sudah sangat terkenal hingga mancanegara. Perjalanan saya menuju Nusa Penida, dimulai dari Surabaya. 

Bersama seorang teman, aku memanfaatkan kereta ekonomi Sri Tanjung menuju Stasiun Karangasem, Banyuwangi. Tiba di Karangasem pukul 22.00 WIB, kami berdua segera menyewa sebuah motor matic selama dua hari. Dengan tarif Rp75 ribu perhari, fasilitas yang didapat adalah sepasang helm dan satu jas hujan plastik.

BACA JUGA:Paris Saint-Germain 7 vs Maccabi Haifa 2: PSG Lakukan Hal Hebat dengan Messi, Mbappe, dan Neymar

Perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang menuju Bali menggunakan Kapal Feri melalui pelabuhan Ketapang. Tarif sekali menyeberang adalah Rp24 ribu untuk satu motor plus dua orang. Penyeberangan Selat Bali ini hanya butuh waktu 45 menit. Jam sudah berada di angka 12 tengah malam saat Feri merapat di Pelabuhan Gilimanuk. Karena harus mengejar Feri di pelabuhan Padang bai yang letaknya di sisi timur Bali, kami pun segera memacu kendaraan  dengan mengambil jalur selatan.

Butuh waktu sekitar enam jam untuk mencapai padang Bai. Untung saja, kami sampai tepat waktu. Feri ke Nusa Penida berangkat pukul 08.00 WITA pagi. Jika telat, kami harus menunggu hingga jam 3 petang agar bisa menyeberang ke pulau itu. Feri Padang Bai-Nusa Penida memakan waktu 3 jam.

Tarifnya Rp86 ribu. Sebenarnya ada kapal cepat yang start dari Padang Bai ataupun Pantai Sanur untuk menuju kesana.  Tarifnya sekitar Rp. 80 ribu per orang dengan waktu tempuh hanya satu jam. Masalahnya, kami membawa motor. Itu sebabnya feri menjadi pilihan kami, walaupun agak makan waktu. Rasa takjub adalah hal pertama yang kami rasakan begitu menjejak Nusa Penida.

Lansekap pulaunya begitu mempesona. Perairan di sekitar dermaga begitu jernih dan bersih. Dibandingkan Bali sebagai pulau utamanya, Nusa Penida relatif masih sepi. Namun justru di situ letak keunikannya. Jauh dari hiruk pikuk manusia dengan segala aktivitasnya, Nusa Penida menawarkan ketenangan yang langka.

BACA JUGA:Rektor Umtas Minta Wisudawan Segera Berkarya

Tiba di pulau menawan itu, kami segera bergegas menuju penginapan yang telah dipesan secara online sebelumnya. Harganya murah, hanya Rp120 ribu satu kamar untuk dua orang per hari. Penginapan di Nusa Penida banyak pilihan.

Mau yang mahal banyak. Yang murah juga tidak sedikit. Memburu sunset adalah aktivitas pertama yang di Nusa Penida. Setelah check in, mandi dan bersih-bersih, kami menuju Kelingking Beach. Pantai ini memiliki karang berbentuk kepala dinosaurus dengan mulut menganga buas.

Waktu tempuh dari penginapan kira-kira satu jam, melintasi jalanan di Nusa Penida yang sepi. Suasana sunyi menyambut kami di pantai Kelingking. Ini sangat menguntungkan, lantaran kami bisa mengeksplor setiap jengkal di pantai itu. Kami pun segara menuju spot untuk melihat kepala dinosaurus.

Namun itu bukan itu satu-satunya keindahan yang ditawarkan Pantai kelingking. Spot indah berikutnya berada tepat di bawah view point itu. Namun untuk mencapainya, butuh usaha ekstra. Pasalnya harus melewati ujung tebing terjal dan menuruni anak tangga yang sangat curam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: