Ini Dia 5 Bisnis yang Tahan dari Resesi, Nomor 1 dan 2 Terkait Soal Tubuh

Ini Dia 5 Bisnis yang Tahan dari Resesi, Nomor 1 dan 2 Terkait Soal Tubuh

Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira setidaknya ada 5 bisnis yang bisa bertahan bahkan kemungkinan menguntungkan jika resesi terjadi. Foto: ilustrasi--

JAKARTA, RADARTASIK.COM - Resesi dan ketidakpastian ekonomi global yang akan terjadi pada 2023 membuat banyak pihak, khususnya pelaku usaha khawatir. 

Mereka khawatir usaha atau bisnisnya bakal tidak tumbuh atau bahkan bisa kolaps terkena dampak resesi ekonom jikai benar-benar terjadi. 

Lantas bisnis apakah saja yang kira-kira bisa tahan bahkan kemungkinan meraih keuntungan saat resesi terjadi. 

Berikut 5 bisnis menurut Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira yang masih bisa bertahan dari resesi, bahkan kemungkinan bisa menguntungkan saat resesi terjadi. 

BACA JUGA: Suku Bunga Acuan BI Naik Jadi 4,75 Persen, Siap-siap Bunga KPR Bakal Ikutan Melonjak

BACA JUGA: 4922 Link Jual Obat Sirup Tidak Aman, BPOM Minta Konten Di-takedown, Masyarakat Wajib Waspada

Pertama adalah usaha atau bisnis di bidang kosmetik. Kemudian yang kedua, usaha di bidang perawatan tubuh.

Menurut Bhima, resesi justru membuat masyarakat lebih memperhatikan penampilan tubuh.

"Ada kecenderungan terjadi booming perawatan kulit dan tubuh. Itu didukung dengan mobilitas sudah longgar," ujar Bhima pada Senin, 24 Oktober 2022.

Bisnis ketiga yang dinilai bisa bertahan dan menguntungkan jika terjadi resesi adalah usaha terkait informasi dan komunikasi. Seperti penyedia pusat data, komputasi, dan artificial intelligence (AI).

BACA JUGA: 30 Daftar Obat Sirup yang Aman Digunakan, Hasil Uji Terhadap 102 Obat yang Dirilis Kemenkes

BACA JUGA: Sebagian Apotek di Ciamis Masih Menjual Obat Sirup, Kok Bisa? Ini Alasan Mereka…

Kemudian bisnis ke-4 adalah usaha konsultasi atau perencana keuangan, khususnya pengatur keuangan rumah tangga.

"Konsultasi psikologis banyak dibutuhkan karena para pekerja stres tertekan atau menjadi korban PHK," kata Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: