Teddy Minahasa
Irjen Teddy Minahasa Putra ditangkap dengan tuduhan narkoba.-Instagram/@spripim_polda_sumbar-
Rasanya baru sekarang ini terjadi, jenderal bintang dua polisi ditangkap polisi. Soal narkoba.
Dari cerita itu bisa disimpulkan bahwa polisi yang mengungkap perdagangan narkoba ini luar biasa. Hebat sekali. Seperti tidak menghadapi problem ”rantai putus” yang sering digunakan oleh jaringan narkoba.
Kalau benar Teddy akhirnya negatif narkoba maka ia masih menghadapi tuduhan sebagai penyalur narkoba. Itu berdasar pengakuan orang lain. Mungkin ia akan bisa berkelit di soal apakah pengakuan itu benar atau tidak.
Yang jelas bintangnya sudah jatuh. Bintang itu begitu tinggi tempatnya. Tapi bisa jatuh secara tiba-tiba. Penyebabnya bisa apa saja. (*)
Komentar Pilihan DahlanIskan Edisi 14 Oktober 2022: Siti Jenar
Liam Then
Hakikat kehidupan yang saya paling paham : kalogak makan jadi lapar, kalogak tidur jadi ngantuk, kalogak minum jadi haus.
dabaikkuy
hakikat tertinggi itu segala yg kita lakukan harus ikhlas (karena tuhan memerintahkan itu)..kita yakin tuhan memerintahkan utk kebaikan..tdk mungkin utk kerusakan.... ketika kita melakukan kebaikan atas dasar kemanusiaan, maka kemanusiaan jadi lebih tinggi dari tuhan...kemanusiaan jadi tandingan tuhan... tuhan itu satu... nabi bukan tuhan..kemanusiaan juga bukan tuhan...kebudayaan bukan tuhan...kasih sayang juga bukan tuhan... kita berkasih sayang karena tuhan memerintahkan kita...bukan krn budaya atau karena perikemanusiaan.... itulah hakikat tertinggi..tuhan itu satu..sehingga kita melakuan kebaikan karena melaksanakan perintah tuhan... tidak mungkin tuhan memerintahkan kerusakan
dabaikkuy
ketika kita melakuan kasih sayang karena perikemanusiaan maka itu hanya bernilai dihadaan manusia...tapi tidak bernilai dihadapantuhan... berat sekali kalau melakukan sesuatu bukan karena tuhan... karena itu kesombongan terbesar....dan kesombongan berat sekali sanksinya kelak di akhirat... yg tidak sombong itu kita berbuat kasih sayang karena tuhan memerintahkan hal tsb...kita yakin tuhan memerintahkan utk kebaikan bukan utk kerusakan... sptnya hal sepele bahwa berbuat kasih sayang itu karena perikemanusiaan..buankrntuhan.....tapi itu termasuk kesombongan besar .... krntdk meyakini bahwa tuhan mengetahui mana yg baik dan mana yg buruk..
Mr P
Jika ada 1(satu) kursi, 1(satu) manusia, 1(satu) Tuhan. Apakah "satunya" kursi sama dengan "satunya" manusia, apakah sama juga dengan "satunya" Tuhan ?
jokopurnomo
Wayang luar biasa Dalang lebih luar biasa Keduanya anugerah dan perlu dilestarikan Hari ini pembahasannya kurang menarik, disatu sisi orang yang senang budaya mengesampingkan nilai agama dan sebagian orang yang suka menjalankan syariat agama (Islam) justru tidak suka budaya Padahal keduanya indah jika digabungkan, orang Jawa itu filosof membuat sesuatu pasti ada arti atau nilainya. Tidak sembarangan atau asal Contoh, Lihatlah blangkon yang dibuat Raja Jawa (Sultan Agung) itu lipetannya harus ada 17 kenapa ? itu menandakan seseorang muslim harus sholat 17 rakaat dalam sehari semalam (mulai dari subuh - isya) Maka kalau hari ini ada orang (Islam) pakai blangkon tapi tidak sholat, maka ada yang keliru dalam kehidupannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: