DBD di Banjar Capai 105 Kasus, Kubur Barang Bekas Hindari Sarang Nyamuk, Masyarakat Diminta Biasakan PHBS
Kabid P2P Dinkes Kota Banjar dr Ika Rika saat diwawancarai Selasa 4 Oktober 2022. anto sugiarto/radartasik.disway.id--
BANJAR, RADARTASIK.COM – Temuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjar kini mencapai 105 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar dr H Andi Bastian melalui Kabid P2P dr Ika Rika mengatakan, jumlah 105 kasus DBD tersebut terjadi sejak Januari hingga Agustus 2022.
"Untuk bulan September belum ada (data, Red), karena masih di rekap. Berdasarkan data ada penambahan tapi tidak signifikan," katanya kepada wartawan, Selasa 4 Oktober 2022.
Menurut Ika, 105 kasus DBD tersebut tersebar di 4 Kecamatan, 10 Puskesmas wilayah kerja Dinkes Kota Banjar.
BACA JUGA:8 Titik Longsor Terjadi di Cigalontang Tasikmalaya, 3 Rumah dan Jalan Diterjang Material tanah
BACA JUGA:Yakin Septictank Rumahnya Aman dan Tidak Bocor ? Ini Cara Membedakan yang Sudah Aman
Dari 105 kasus DBD tersebut, 3 diantaranya meninggal dunia, mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa.
"Itu yang meninggal dunia bulan April-Mei kemarin, mudah-mudahan tidak ada penambahan," tegasnya.
Ika menambahkan, pencegahan DBD terus dilakukan dengan membiasakan masyarakat bisa berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungannya masing-masing.
Yakni minimal menguras bak mandi, mengubur barang bekas yang mudah tertampung air hujan.
BACA JUGA:Infrastruktur di Cipedes dan Purbaratu Terus Ditingkatkan Meski Situasi Pandemi Covid-19
BACA JUGA:Pelaku Kasus Curanmor Ditangkap Saat Pulang ke Rumah, Padahal Ada Polisi Sudah Nyanggong
"Karena berdasarkan temuan di lapangan, jentik nyamuk mudah ditemukan di tempat yang terdapat genangan air, dan sulit dibersihkan," jelasnya.
Salah satu upaya membasmi jentik nyamuk dengan membiasakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Jika dilakukan dengan fogging, menurutnya hal itu hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya masih ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: