Tragedi Prestasi

Tragedi Prestasi

Duka Untuk Kita Semua, sebuah utas dari Arema FC usai tragedi sepak bola di Kanjuruhan yang menewaskan 127 suporter pada Sabtu 1 Oktober 2022.-Twitter/Arema FC-Disway.id-

Tidak sekedar TIDAK BOLEH DIGUNAKAN. Gas air mata juga TIDAK BOLEH DIBAWA MASUK STADION. Jadi dalam keadaan DARURAT sekalipun, misal petugas TERDESAK, gas air mata tetap TIDAK BOLEH DIPAKAI dalam stadion. Ngerti ora ?

yanto st

Oh cinta deritanya tiada akhir kkkkk

Johan

Ketika sekelompok orang melakukan tindakan edan, kemudian ditangani dengan cara edan juga, yang terjadi selanjutnya adalah bencana. Turut berdukacita untuk para korban tragedi Kanjuruhan. Semoga keluarga yang ditinggalkan oleh korban diberi ketabahan dan kekuatan oleh Allah Yang Maha Kuasa.

AnalisAsalAsalan

Tentang cinta dan pernikahan. Cinta memang datang tanpa perlu menjawab kata tanya "Mengapa". Namun, pernikahan sebaiknya dilakukan dengan yang "sekutu", saya biasa menerjemahkan dengan "yang nyambung". Tanpa "sekutu", saya ambil Pareto, 80% susah komunikasinya. Alhasil, hidup bersama hampa, akhirnya berjalan sendiri-sendiri. Kalau sudah seperti itu, apa bedanya tanpa si dia? Perpisahan tak terelakkan. Sang Puteri, triliuner dan terkenal, menikah dengan guru biasa. Ini tidak sekufu. Hasilnya ternyata ikut 80% yang susah nyambung. Itu analisis saya yang asal-asalan. Hahahahaha.

Liam Then

Sangat sedih, nelangsa, hal seperti ini bisa terjadi. Alpa besar yang disebabkan oleh ketidakpedulian, alpa besar yang mentolerir ketidakcakapan. Hasilnya nyawa manusia terkorban sia-sia. Mayoritas anak-anak muda yang penuh harapan masa depannya . Tumpuan harapan bapak ibunya. Kejadian seperti ini, bukti bahaya kalau kealpaan di tolerir dan dianggap biasa.

Pryadi Satriana

AREMA MENGGUGAT Ya ... Tuhan ... Sebagian besar korban begitu muda Anak2 sekolah Rata2 uang saku mereka sekitar 10rb Mereka rela ndhak makan nasi pecel + teh selama 5 hari Demi selembar tiket Yg ternyata Mengantar mereka ke alam baka Aremania itu cuma 'supporter' Bukan bajingan ... Bukan bangsat ... Bukan teroris ... Mereka cuma penonton Mereka ndhak ingin 'tawur' Mereka ndhak punya 'pentung' Mereka ndhak punya 'pelindung diri' Mereka cuma mau nonton Dan pulang ... Tapi mereka ndhak bisa pulang Tubuh mereka sudah terbujur kaku ... Jiwa mereka telah melayang Adakah mereka bertanya: "Why me?" "Kenapa aku mati seperti ini?" "Kenapa aku ndhak bisa pulang lagi?" "Aku ingin pulang ..." "Sudah malam, Ibuku menunggu di rumah ... " #aku juga Arema# #aku cuma bisa berbuat ini# #maafkan aku Kawan# #kembalilah ke hadiratNya# #doaku menyertaimu Kawan# #semoga dosamu diampuniNya# #semoga ada di hadiratNya# #Aamiin#

Er Gham

Korban-korban belum tentu perusuh. Mungkin ada keluarga keluarga yang hanya ingin menonton saja. Tapi terjebak asap atau terjatuh dan terinjak saat berebut keluar stadion. 

Pryadi Satriana

Suara lirih dari Kanjuruhan: "Bu, aku ingin pulang ..." "Bu, aku ingin ... " "Bu, aku ... " "Bu ... "

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: