Gigi Tidak Rapih Berpotensi Alami Keompongan
Ilustrasi Dokter Gigi -JOSEPH SHOHMELIAN/Pixabay/FIN.co.id-
Akibatnya, sambung dia, plak gigi jadi sulit untuk dibersihkan lantaran sulit untuk terjangkau sikat gigi. Ketika plak ini menumpuk secara terus menerus, efeknya adalah kerusakan pada gigi.
“Jadi masuk akal ketika kita memiliki gigi yang berjejal itu akan lebih mudah lubang. Gigi yang tidak rapi itu sangat meningkatkan risiko terjadinya lubang gigi dan terbentuknya karang gigi, jadi jauh lebih tidak sehat,” jelasnya.
Selain itu, ada juga risiko gigi tanggal. Adel mencontohkan jika salah satu bagian gigi taring tumbuh dengan posisi yang salah, maka gigi taring bagian lain akan bekerja dengan beban yang lebih besar dan mendapatkan tekanan berlebih saat mengunyah sehingga berisiko retak dan patah.
“Gigi yang rapi, selain estetik dan meminimalkan lubang, juga untuk menyeimbangkan gigitan. Dengan gigitan yang seimbang, kita inginnya gigi awet sampai tua,” jelasnya.
Adel menambahkan gigi tanggal atau ompong di usia tua sebetulnya bukanlah proses penuaan yang niscaya terjadi. Jika seseorang merawat dan merapikan gigi dengan baik, peluang untuk tetap kokoh hingga usia tua juga semakin besar.
Menurutnya, kesehatan gigi serupa efek domino karena gigi merupakan bagian dari sistem pencernaan.
Ketika gigi tidak berfungsi dengan baik dan tidak optimal, maka sistem pencernaan lainnya, seperti usus dan lambung, akan bermasalah dalam jangka panjang.
Mengingat pentingnya susunan gigi yang rapi, Adel menganjurkan agar masyarakat mau untuk merapikan giginya mengingat teknologi saat ini memungkinkan proses yang jauh lebih mudah.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat tidak mengalami masalah gigi ompong atau gigi rusak ketika menginjak usia lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id