Keluh-Kesah Sopir Truk Ekspedisi tentang Harga Solar Naik: Panik dan Terpaksa Nombokan

Keluh-Kesah Sopir Truk Ekspedisi tentang Harga Solar Naik: Panik dan Terpaksa Nombokan

Ilustrasi - Truk ekspedisi. Foto: Tuahta Simanjuntak untuk FIN.CO.ID---

"Ya mesti kalau solar naik kaya gini, penyesuaian tarif untuk konsumen yang ngirim muatan pakai truk kita, pasti akan ada kenaikan," terangnya.

BACA JUGA: 256 Anggota Polisi Siap Amankan Demo Menolak Kenaikan Harga BBM di DPRD Kabupaten Tasikmalaya

Diketahui sebelumnya pada hari Sabtu 3 September 2022 Presiden Joko Widodo, mengumumkan kenaikan BBM mulai pukul 14.30 WIB secara serentak.

Dulunya pengemudi truk bisa membeli solar dengan harga Rp 5.150 per liter, sedangkan saat ini seluruhnya harus membeli dengan harga baru sebesar Rp 6.800 per liter. 

Efek yang ditimbulkan dari keputusan pemerintah menaikan harga BBM mulai tampak di masyarakat.

Tarif Angkutan Umum di Kabupaten Tasikmalaya Mulai Naik Rp 1.000

Di Kabupaten Tasikmalaya, awak angkutan umum menaikkan harga tarif atau ongkos setelah harga BBM naik.

Tarif angkutan umum di Terminal Singaparna naik Rp 1.000 untuk angkutan umum Jurusan Singaparna-Sariwangi.

Tarif angkutan umum Jurusan Singaparna-Sariwangi yang tadinya Rp 5.000 kini menjadi Rp 6.000.

"Ya Pak ada kenaikan ongkos Rp 1.000," kata sopir angkutan umum Jurusan Singaparna-Sariwangi, Apep Miftah (34) di Terminal Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin, 5 September 2022 siang. 

"Kini menjadi Rp 6.000," kata dia menjelaskan.

Awak angkutan umum terpaksa menaikan ongkos angkutan, karena bila tidak naik, mereka tidak akan mendapatkan untung. 

"Terpaksa Pak karena menyesuaikan harga BBM, karena bila tidak naik tidak ada untungnya, malah rugi," ujar Apep.

Menurutnya, naiknya tarif angkutan tersebut dipahami para penumpang. 

"Alhamdulillah tidak ada penumpang yang ngeluh karena sudah tahun ada BBM naik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id