PASI dan DBL Indonesia Berkolaborasi: Men-DBL-Kan Atletik untuk Booster Partisipasi
Kiri-kanan, CEO sekaligus Founder DBL Indonesia Azrul Ananda, Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Panjaitan, Direktur DBL Indonesia Masany Audri, dan Direktur Utama Disway National Network Yanto S Utomo.-disway.id-
JAKARTA, RADARTASIK.COM – Konsistensi DBL Indonesia selama 18 tahun menyelenggarakan kompetisi basket pelajar semakin menumbuhkan kepercayaan dari berbagai pihak.
Terlebih kompetisi basket pelajar DBL itu kini menjadi yang terbesar di Indonesia. Dengan partisipasi melibatkan jutaan anak muda setiap tahunnya. Terselenggara dari Aceh sampai Papua.
Dampak dari konsistensi kompetisi itu pun mulai terasa pada pencapaian berbagai prestasi di level basket nasional hingga internasional.
Konsistensi berbuah prestasi itu pula yang mendorong Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) berkolaborasi dengan DBL Indonesia.
BACA JUGA: Mengenang Perjuangan KH Zainal Mustofa, Polres Tasikmalaya Bersihkan Taman Makam Pahlawan
DBL Indonesia dipercaya menggarap kompetisi atletik tingkat pelajar terbesar di tanah air. Namanya, Student Athletics Championships (SAC) Indonesia. Penandantanganan MoU dilakukan di Jakarta, Senin 15 Agustus 2022.
DBL Indonesia dan PB PASI berharap Student Athletics Championships (SAC) Indonesia itu bisa makin memasyarakatkan olahraga atletik.
Sama halnya dengan peran kompetisi DBL yang telah sukses meningkatkan partisipasi di kalangan anak muda dan pelajar.
Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Panjaitan mengatakan DBL Indonesia selama ini sudah punya pengalaman panjang memasifkan olahraga basket, terutama di usia dini.
Hal itu pula yang diharapkan bisa terjadi di cabang olahraga atletik, yang lebih punya banyak nomor.
”Dengan kerjasama (antara PB PASI dan DBL Indonesia) ini, serta spirit yang sama untuk lebih memasifkan atletik dan mencari bibit-bibit potensial di seluruh Indonesia, tentu kita optimis akan lihat buahnya tiga tahun ke depan,” katanya.
”Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 278 juta, tidak alasan kita tidak bisa berkiprah kalau kita bekerja bersama-sama,” terang Luhut Binsar Panjaitan.
Sementara itu, Azrul Ananda menyebut olahraga atletik bukan hal baru buatnya. Selama ini banyak yang tidak tahu bahwa ketika memulai mengembangkan kompetisi DBL, Azrul sebenarnya bukan anak basket.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: