Dinkes Kota Tasikmalaya Ajak Kolaborasi Atasi Stunting dan KEK
Ilustrasi Stunting dan KEK. istimewa-tangkapan layar ponsel--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, menyoroti berbagai faktor yang menyebabkan ibu hamil mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) hingga kasus baru stunting.
Selain faktor kesehatan dan edukasi, kondisi ekonomi warga Kota Tasikmalaya juga menjadi penyebab utama.
Menurut Uus, penanganan stunting tidak cukup hanya dengan memenuhi asupan nutrisi yang seimbang bagi ibu dan anak, tetapi juga memastikan lingkungan hidup yang aman dan bebas dari pencemaran.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antar-sektor untuk mengatasi masalah ini.
BACA JUGA:Usaha Klaster Jeruk Ini Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI
“Banyak faktor yang menyebabkan stunting, termasuk penyakit kronis yang diderita ibu sebelum kehamilan, seperti tuberkulosis dan penyakit berbasis lingkungan lainnya,” ujar Uus kepada Radar pada Senin 19 Agustus 2024.
Uus juga menekankan bahwa tempat tinggal, air, dan udara yang tercemar bisa menjadi faktor risiko stunting.
Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan komprehensif untuk menangani masalah ini.
"Ketika berbicara tentang lingkungan, perlu dukungan dari berbagai pemangku kepentingan untuk memperbaikinya," terangnya.
"Oleh karena itu, dalam Indeks Layanan Prima (ILP), diharapkan ada strategi integrasi layanan primer yang kolaboratif," sambungnya.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam mencapai pembangunan kesehatan yang berkelanjutan dari berbagai aspek.
“Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang bisa dimulai sejak janin dalam kandungan hingga usia dua tahun, atau yang kita sebut 1.000 hari pertama kehidupan,” tambahnya.
Uus menekankan bahwa KEK pada ibu hamil bisa menjadi cikal bakal lahirnya anak dengan gizi kurang hingga stunting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: