Kisah Sukses Seniman Pembuat Gitar, dari Desa Wargakerta Ikut Pameran di Hotel Bintang Lima

Kisah Sukses Seniman Pembuat Gitar, dari Desa Wargakerta Ikut Pameran di Hotel Bintang Lima

Heri Herianto alias Meeng (kedua kanan) didampingi Kades Wargakerta Nurul Muhtadin (baju putih) saat talkshow yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Wisata (Asperwi) dalam Jabar Gaya Expo 2022 di Gastro Market Jalan Diponegoro No 27 Bandu-Lukman for -radartasik.disway.id

"Gitar karya pertama yang saya buat itu berbahan kayu bekas pintu. Makanya merek gitar saya bernama Tilazo Pantosa. Itu plesetan dari kata tilas panto (kayu bekas pintu, Red),” kisah Heri sambil tersenyum usai mengikuti talkshow yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Wisata (Asperwi).

BACA JUGA:Bantuan Sembako untuk Para Seniman

Acara tersebut bersamaan dengan gelaran Jabar Gaya Expo 2022 bertempat di Gastro Market Jalan  Diponegoro No 27 Bandung.

Pameran ini satu gedung dengan hotel bintang lima, Pullman Grand Central Bandung berlangsung sejak tanggal 26 hingga 31 Juli 2022. 

Buah tangan Heri Meeng ini, pengolahan awal hingga 90 pesen mengandalkan manual. Tanpa bantuan mesin. 

Misalnya untuk meratakan permukaan kayu, Heri Meeng menggunakan potongan kaca.

Proses pembuatan itu sempat ia peragakan di stand tempat pameran. Proses ini sekaligus memikat perhatian pengunjung yang hadir. 

Kisah gitar Tilazo Pantosa ini, telah melewati perjalanan panjang. Sejak 1998, Heri Meeng memulai memproduksi gitar listrik.

Lambat laun, kini mulai beranjak pada gitar kopong. Bahkan sudah beberapa seri dengan mempertahankan merek Tilazo Pantosa.

BACA JUGA:Sam Udjo Dinanti Ibu-ibu Kader PKK Desa Wargakerta Tasikmalaya, Belajar Angklung sampai Mengenal Bambu

Semangat Heri Meeng ini kian terbakar. Di balik itu, Heri selalu mendapat support dari kepala Desa Wargakerta Nurul Muhtadin.

"Saya atas nama pribadi yang kebetulan juga Kang Heri adalah sahabat saya, dan juga atas nama pemerintahan Desa Wargakerta, hadir jauh-jauh ke Bandung untuk memberikan dukungan moril kepada Kang Heri untuk tetap konsisten menghasilkan karya-karya terbaiknya,” ucap Nurul Muhtadin yang sekaligus menjadi narsumber dalam cara talkshow tersebut. 

Dalam talkshoow, tururt hadir Muaz Malik, seorang sarjana musik jebolan Sekolah Tinggi Musik Bandung dan Firdaus Hadi dari Bandung Music Council.

Konsistensi Heri Meeng ini kian mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Alat musik harmonis karya Heri Meeng kini mulai merambah ke jantung ibu kota.

“Ada salah seorang artis juga yang sudah membeli gitar karya Kang Heri ini. Nanti kang Hari yang menjelaskan setelah pulang dari Bandung. Saya takut salah sebut nama,” ungkap Nurul sambil tertawa kepada radartasik.disway.id. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: