Marah Harian

Marah Harian

--

Rupanya Sang istri jadi penguat suami. Terutama saat Indro di-bully secara nasional. ”Saya sudah kebal. Dimarahi siapa pun tidak terasa,” katanya.

Gara-gara tiap hari dimarahi Dr Lies dulu?

”Bukan hanya itu. Sampai sekarang pun saya masih dimarahi. Tiap hari,” katanya.

Yang disindir rupanya terasa. Ia pukul pundaknya dengan kepalantangannyi. Pasangan ini, ehm, seperti masih pacaran saja. (Dahlan Iskan)

 

Komentar Pilihan Disway Edisi 26 Juli 2022: Puting Jantan

Johannes Kitono

Heran kok sapi jantan ga punya puting. Padahal juragan disway dan banyak komentator yang lanang juga punya puting. Memang benar kakinya tetap dua bukan empat seperti sapi jantan. 

Mbah Mars

Sapi jantan tidak punya puting ? Punya lah. Hanya saja, seperti manusia laki-laki. Putingnya tidak menonjol. Tidak bisa dipilin-pilin dan dipelintir seperti uliran volume radio. Masih tidak percaya ? Sono cari sapi dan raba-raba sendiri. Wkwkwkwk.

MirzaMirwan

Tiba-tiba saya merenung. Kalau dari 200 ekor sapi ada 8 ekor yang mati, lalu 58 ekor lagi disembelih dini, berarti begitu banyak sapi yang mengalami nasib serupa. Saya yakin, 200 ekor di Lamongan itu milik peternak yang tergabung dalam koperasi. Sapi milik peternak yang tidak tergabung dalam koperasi tentu juga tidak sedikit. Di kabupaten lainnya mungkin tingkat mortalitas sapi gegara PMK juga seperti itu. Sapi yang disembelih dini juga demikian. Sangat disayangkan, tentu saja. Setahu saya di Kementerian Pertanian itu ada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Sang Dirjen tentu sudah tahu reputasi drh. Muhammad IndroCahyono dalam bidang virus. Mengapa tidak mau melibatkan beliau? Jangan-jangan hanya karena Pak Indro suka membuat pernyataan tentang virus Covid yang, menurut penafsiran Sang Dirjen, terkesan tidak sejalan dengan kebijakan Satgas Covid-19. Jangan-jangan pula organisasi dokter hewan tidak merekomendasikannya. Saya ingat, dulu itu PDHI membuat siaran pers terkait statemen Prof.Nidom dan drh. Indro tentang virus Covid sebagai pernyataan pribadi, bukan PDHI -- ya memang pernyataan pribadi, wong keduanya ahli virus, sedang dokter hewan lain di PDHI bukan. Untuk kepentingan rakyat, semestinya sentimen seperti itu dikesampingkan. Kesannya kok kekanak-kanakan, gitulho!

Jimmy Marta

Lokakarya spt di lamongan itu sebaiknya diadakan di banyak tempat. Gk banyak narsumsptdrhindro ini. Dilihat kiprahnya beliau dah setara profesor. Ilmu mumpuni, namun ringan berbagi. Agar manfaat lebih menyebar, sebaiknya acara diikuti disamping petani peternak juga oleh penyuluh pertanian lapangan. Dari ppl diharapkan dp menjangkau kalangan petani lebih luas. Teruslah berbagi, teruslah menyebar manfaat. Salam semangat

dabaikkuy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: