Bully Berujung Murid SD Meninggal, Kepala Sekolah di Tasikmalaya Kembali Diingatkan Kadisdikbud
"Dan itu bukan tidak ada, dengan adanya nol koma itu, cukup besar dan harus menjadi perhatian bersama," katanya.
Di-bully, Depresi lalu Sakit
Informasi yang diterima Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, sebelum korban meninggal, siswa FH (11) diduga mengalami bullying hingga depresi dan jatuh sakit.
FH meninggal saat dalam perawatan di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 18 Juli 2022 malam.
BACA JUGA: Berduka! Sebelum Meninggal, Murid SD Korban Bully di Tasikmalaya Dirawat di Rumah Sakit
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, memberikan dukungan moril kepada salah seorang orang tua di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Dia membantu memulihkan kesehatan mental orang tua dari almarhum FH.
Menurut Ato, FH merupakan siswa sekolah dasar (SD) warga Kecamatan Singaparna.
Dia diduga menjadi korban perundungan atau di-bully oleh teman-temannya.
Korban mengalami depresi dan akhirnya jatuh sakit.
“Korban meninggal dunia pada Minggu 18 Juli 2022 dalam perawatan di Rumah Sakit karena tidak mau makan dan minum,” sebutnya.
Kini pihaknya membantu melakukan pemulihan trauma serta kesehatan mental kepada keluarga korban.
"Jadi kami lakukan edukasi dan pendampingan untuk keluarga korban. Anak ini usia 11 tahun diduga di-bully temannya sampai depresi," katanya.
Ketua KPAID juga menyebutkan, video bully sempat beredar, khususnya saat korban disuruh teman-temannya melakukan perbuatan tak senonoh.
"Yah sempat beredar video bully tak senonoh. Itu kan sayang sekali," kata Ato.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: