Bully Berujung Murid SD Meninggal, Kepala Sekolah di Tasikmalaya Kembali Diingatkan Kadisdikbud

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya menyayangkan kasus dugaan bully yang berujung kematian murid SD di Kecamatan Singaparna.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Tasikmalaya H Iin Aminudin mengajak semua pihak, termasuk kepala sekolah agar tidak ada lagi kasus serupa di Kabupaten Tasikmalaya.

"Suatu kewajiban untuk semua pihak mencegah terjadinya kasus serupa," kata H Iin Aminudin saat ditemui di Gedung Bupati Tasikmalaya, Kamis 21 Juli 2022.

BACA JUGA: Kenali Gejala-Gejala Depresi pada Anak, Psikolog Berikan Saran untuk Orang Tua

Bercermin dari kasus murid SD yang meninggal usai di-bully teman-temannya, Iin menginstruksikan kepala sekolah untuk meningkatkan pendidikan karakter anak, sebagai upaya pencegahan dari terjadinya perundungan kembali. 

"Selalu menekankan kepada seluruh kepala sekolah untuk menggiatkan kembali pendidikan karakter kepada siswa," ungkap Iin.

BACA JUGA: Polres Tasikmalaya Akan Tangani Kasus Bully Murid SD yang Meninggal Dunia, Ini Kata Kasat Reskrim...

Kasus bully di Kabupaten Tasikmalaya, kata Iin, sudah beberapa kali terjadi sehingga harus menjadi perhatian semua pihak. 

"Makanya isu pendidikan yang memang menjadi perhatian ada tiga yakni perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi," katanya.

BACA JUGA: Miris! Sebelum Meninggal, Murid SD Korban Bully di Tasikmalaya Malu, Depresi hingga Jatuh Sakit

Menurutnya, ketiga isu itu merupakan tugas besar dari dunia pendidikan yang harus diselesaikan saat ini.  

"Tentunya itu harus diselesaikan oleh semua pihak," kata Iin.

Hingga saat ini, dia menilai kasus perundungan di Kabupaten Tasikmalaya kurang dari 1 persen. Artinya nol koma sekian. 

BACA JUGA: Penjelasan Pihak RSUD SMC Terkait Kematian Siswa SD di Tasikmalaya yang Diduga Jadi Korban Bully

Sumber: