Waduh! Inflasi di Kota Tasikmalaya Catatkan 4 Persen, Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Bagaimana Ini?

Waduh! Inflasi di Kota Tasikmalaya Catatkan 4 Persen, Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Bagaimana Ini?

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM— Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan mengakui bahwa angka inflasi di wilayahnya pada Juni 2022 tercatat 4 persen. Angka ini tertinggi sepanjang sejarah. 

Selain imbas dari stagflasi atau pelemahan ekonomi global, inflasi yang mencapai 4 persen diduga akibat permintaan masyarakat meningkat. 

Namun di sisi lain suplai kebutuhan tersebut terbatas di berbagai hal, terutama kebutuhan pokok. 

BACA JUGA: Megawati Ingatkan Jokowi agar Indonesia Tidak Mengalami Kejadian Seperti Sri Lanka

Beberapa harga bahan pokok dan kebutuhan masyarakat di pasaran pun saat ini harganya terus meningkat. Hal itu memicu terus tingginya angka inflasi di Kota Tasikmalaya. 

"Betul, inflasi Juni 2022 di atas 4 persen. Ini kan tertinggi dalam sejarah Kota Tasikmalaya. Kita juga (posisinya, Red) di atas Jawa Barat,” ujar Ivan Dicksan, Senin 18 Juli 2022.

“Pertama (inflasi) karena salah satunya permintaan meningkat dan suplai terbatas," ujarnya.

BACA JUGA: Nelayan Pantura Akan Demo ke Istana, Bawa Banyak Tuntutan, Termasuk Soal BBM Naik, Harga Ikan Malah Turun

Merespons tingginya inflasi di Kota Tasikmalaya, kata Ivan Dicksan, pihaknya sudah menugaskan seluruh stakeholder bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memantau kondisi di lapangan terutama pasar-pasar. 

Nantinya, hasil koordinasi semua lembaga di TPID akan memutuskan apakah perlu dilakukan operasi pasar untuk menurunkan harga atau tidak. 

"Selain TPID yang di dalamnya ada BI (Bank Indonesia) dan lembaga lainnya, kita juga sudah memerintahkan para dinas terkait untuk melihat dulu situasi apakah operasi pasar untuk menurunkan harga perlu dilakukan atau tidak," terangnya. 

BACA JUGA: Kebut Pemulihan Cedera, Ibrahimovic Berlatih di Kolam Renang

Kenaikan inflasi di Kota Tasikmalaya ini masih terus terjadi karena ada pergeseran daya beli masyarakat terhadap kebutuhan perlengkapan sekolah yang memicu inflasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: