Inflasi, 4 Juta Keluarga di Inggris Mengurangi Mandi dan Membeli Makanan Berkualitas Rendah

Inflasi, 4 Juta Keluarga di Inggris Mengurangi Mandi dan Membeli Makanan Berkualitas Rendah

INGGRIS, RADARTASIK.COM – Lebih dari empat juta keluarga di INGGRIS terpaksa harus membeli makanan berkualitas rendah dan mengurangi mandi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Cara ini terpaksa dilakukan karena lonjakan inflasi tertinggi dalam 40 tahun dan membuat harga tagihan energi mulai membebani biaya hidup.

Menurut laporan Abrdn Financial Fairness Trust,  saat ini 4,4 juta keluarga dengan penghasilan rendah dan menengah yang paling terkena dampaknya.

BACA JUGA:Inflasi, Ribuan Pub Dan Restoran di Inggris Terancam Bangkrut

Mereka berusaha mengatasi tagihan energi yang meningkat dengan beberapa mengurangi jumlah mandi menggunakan oven lebih sedikit.

Dikutip dari Mirror, tujuh dari sepuluh keluarga mengatakan telah mengurangi kualitas makanan.

Pemimpin Abrdn Financial Fairness Trust Mubin Haq mengatakan: “Rencana yang lebih diperlukan untuk memastikan standar hidup tidak tenggelam lebih jauh.”

BACA JUGA:Atasi Inflasi yang Mencapai 191 Persen, Zimbabwe Keluarkan Koin Emas

Sebelumnya sektor perhotelan Inggris menghadapi krisis yang sama besarnya setelah pandemi Covid karena ekonomi yang memburuk menurut Kate Nicholls kepala eksekutif badan perdagangan UKHospitality kepada The Daily Mail.

Nicholls memperingatkansekitar 10.000 pub dan restoran akan segera gulung tikar berkat "badai sempurna" yakni inflasi, ditambah melonjaknya biaya energi dan sewa.

“Kami sudah melihat banyak operator independen menyerahkan kunci dan pergi,” katanya.

Nicholls memperkirakan bahwa 20.000 bisnis anggota UKHospitality masih beroperasi dengan menderita kerugian dan 30.000 usaha tidak memiliki cadangan uang tunai.

“Saya belum pernah melihat biaya koktail yang begitu beracun. Ini adalah badai yang sempurna,” sesalnya.

Data terbaru menunjukkan inflasi di perdagangan restoran Inggris berjalan pada angka 13% hingga 17% sebagai akibat dari gangguan rantai pasokan akibat pandemi dan konflik di Ukraina, serta upah yang lebih tinggi karena kekurangan staf.

“Inflasi biaya berarti kita harus memperdagangkan 20% hanya untuk berdiri diam. Kami tahu bahwa kunci sedang diserahkan di beberapa penyewa,” kata Emma McClarkin, kepala eksekutif British Beer & Pub Association dikutip dari Russian Today.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the mirror