Jumat Ratusan Driver Maxim Geruduk DPRD, Buntut Tak Satupun Tuntutannya Dipenuhi Manajemen Aplikator

Jumat Ratusan Driver Maxim Geruduk DPRD,  Buntut Tak Satupun Tuntutannya Dipenuhi Manajemen Aplikator

"Saat aksi kemarin kan kantornya sudah kita gembok, juga disaksikan aparat kepolisian. Namun Rabu malam kemarin (6 Juli 2022,red) beroperasi lagi. Padahal kunci gembok di saya. Ini semakin membuat kecewa massa," tukasnya.

"Bahwa kami dari Paguyuban Online Bersatu tidak ada niat untuk menutup aplikator Maxim. Karana sesuai komitmen kami dengan pihak Maxim dan kepolilisian kantor Maxim tidak boleh beroprasi dulu sebelum hari Jumat," tambahnya.

BACA JUGA:Tak Mau Menyerah, Bupati Tasikmalaya Pilih Kolaborasi dengan Desa-Desa saat Menu DAK Infrastruktur 2023 Hilang

Seperti diberitakan sebelumnya, para driver ojek online (ojol) roda empat dan roda dua yang tergabung dalam Paguyuban Online Bersatu (POB) Priangan Timur (Priatim), melakukan aksi demo ke Kantor Maxim di Jalan Peta, Tawang, Kota Tasikmalaya, Selasa, 5 Juli 2022.

Aksi ini dilakukan mereka dengan membawa tuntutan khusus kepada Maxim. Bahwa perusahaan perusahaan aplikasi ojol itu membuat kondusifitas antar driver ojek bisa memanas.

Salah satunya adalah persoalan tarif minum. Harga tarif minum Maxim roda empat per 2 kilometer adalah Rp 8 ribu. Hal ini tentunya bisa memicu konflik dengan ojek konvensinal atau angkutan kota (angkot) yang per penumpang ditarif Rp 4 ribu.

BACA JUGA:Diperlakukan Tak Adil, Persib Protes soal Jadwal Pertandingan Liga 1 2022/2023

"Hal ini kan harus dinaikan tarifnya. Roda empat yang bisa membawa 5 penumpang hanya Rp 8 ribu ker 2 kilometer. Ini merugikan angkot konvensional, kita punya hati nurani dan bisa membuat gesekan dengan konvensional," ujar Ketua POB Priatim, Itmam Haerul Rizal disela aksi.

Selain harga terlalu di bawah standar aplikasi ojol yang lain, juga harus diubah per 4 kilometer. Selain itu, Maxim harus menutup pendaftaran akun driver baru.

"Karena tak dibatasi. Kasihan para driver yang sudah lama. Malah driver banyak akibat akun dibuka terus. Nanti mereka malah akan dibunuh usahanya untuk mencari penumpang. Ini harus dibatasi oleh pihak Maxim," terangnya.

BACA JUGA:Jadi Korban Perselingkuhan Arawinda dengan Suaminya, Amanda Zahra Berikan Sindiran Telak: Lo Berdua Berobat

Selain itu, tambah dia, pihak Maxim harus membebaskan kendaraan roda 4 dari branding dengan iming-iming prioritas. Karena merusak kendaraan. 

Lalu, meminimalisir kendaraan yang tidak sesuai contoh tahun kendaraan, mepedulian perusahaan Maxim terhadap mitra atau driver, serta harus ada social impact dari perusahaan ke masyarakat.

"Kami aksi ini untuk meningkarkan kesejahteraan para driver dan menuntut Maxim menggunakan regulasi yang benar. Karena regulasi Maxim sangat merugikan para driver dan tak manusiawi," tegasnya.

Sementara itu perwakilan manajemen Maxim, Hari menegaskan, tak bisa memenuhi semua tuntutan aksi massa. Karena beberapa poin tuntutan itu harus diputuskan manajemen Maxim pusat. Namun hal ini akan dilaporkan ke pusat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: