Polemik Kontrak 56 Pegawai RSUD dr Soekardjo yang Tidak Diperpanjang Masuk ke DPRD Kota Tasikmalaya, Hasilnya?

Polemik Kontrak 56 Pegawai RSUD dr Soekardjo yang Tidak Diperpanjang Masuk ke DPRD Kota Tasikmalaya, Hasilnya?

Sejumlah pegawai RSUD dr Soekardjo yang kontraknya tidak diperpanjang untuk tahun 2025 saat menunggu hasil hearing DPRD dengan pihak manajemen rumah sakit, Senin 30 Desember 2024. rezza rizaldi / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Lebih dari 50 pegawai RSUD dr Soekardjo  kontraknya tidak diperpanjang untuk tahun 2025. Polemik ini mulai masuk ke DPRD Kota Tasikmalaya

Masalah ini pun dibahas dalam rapat tertutup yang digelar oleh Komisi I DPRD pada Senin, 30 Desember 2024.

Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat I Gedung DPRD itu melibatkan manajemen RSUD dr. Soekardjo, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), serta Sekda Asep Gofarulloh. 

Sementara itu, para pegawai yang kontraknya tidak diperpanjang menunggu di luar ruangan.

BACA JUGA:Cara Menggunakan Circle to Search di Nothing Phone, Begini Cara Aktifkannya

Santi Heryani (28), salah seorang pegawai yang kontraknya tidak diperpanjang, menyampaikan kekecewaannya. 

"Kami berharap keputusan yang diambil benar-benar adil dan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Banyak dari kami yang tidak memiliki masalah dalam kinerja, tapi tetap tidak diperpanjang," ungkapnya.

"Banyak alasan yang tidak jelas, seperti masalah disipliner, padahal tidak ada yang tahu mengapa kami diperlakukan seperti ini," sambungnya.

Santi juga mengkritik pernyataan Direktur RSUD dr Soekardjo yang berbeda-beda. 

BACA JUGA:Identitas Pelaku Pemukulan Ofisial Persib Terungkap, Kini Sudah Ditangkap Polresta Solo

Pada tanggal 24 Desember lalu, Direktur menurut dia, mengatakan hanya beberapa orang yang tidak diperpanjang karena masalah kinerja, tetapi kenyataannya ada hampir 90 orang yang kontraknya tidak diperpanjang. 

"Setelah itu, pernyataannya berubah dan menyebutkan penilaian dari kepala ruangannya yang buruk. Kenapa pernyataannya bisa berbeda-beda setiap harinya?" tambahnya.

Senada dengan Santi, Yuri Rahman (40), pegawai lainnya, berharap ada hasil yang positif dari pertemuan tersebut. 

"Kami tidak punya masalah apapun selama ini, tapi kenapa kami yang kontraknya diputus? Kami berharap ada kabar baik," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: