Hibah Ternak Dinilai Asal-asalan, Alokasi Belanja Harus Transparan

Hibah Ternak Dinilai Asal-asalan, Alokasi Belanja Harus Transparan

RADARTASIK, TASIKMALAYA – Penyaluran hibah bibit atau bakalan ternak dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Tasikmalaya senilai Rp 7 miliar dinilai asal-asalan dan rawan manipulasi. 

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Tasikmalaya Andi Lala. Menurut dia, penerima bantuan hibah ternak hanya fokus pada kelompok peternak tertentu saja. ”Yang mendapatkannya itu-itu,” ujarnya kepada Radar, Rabu (15/6/2022).

Padahal di Kota Tasikmalaya terdapat sekitar 500 kelompok peternak. Idealnya hibah itu diberikan secara merata dan tidak terfokus pada puluhan kelompok saja. ”Kelihatan proposal pengajuannya juga terkesan formalitas saja, pada akhirnya karena ada kedekatan atau hal lainnya,” tuturnya. 

Maka dari itu, tujuan hibah ternak untuk kesejahteraan masyarakat hanya kamuflase belaka. Karena tidak relevan dengan langkah yang diambil. 

”Kalau untuk kesejahteraan harusnya merata, bukan sebagian kelompok dapat puluhan ternak tapi yang lainnya enggak,” ucapnya.

Pihaknya pun menantang DPRD untuk bisa melakukan pengawasan pada distribusi hibah tersebut. Supaya bisa menjadi bahan memperjuangkan kepentingan peternak. ”Biaya yang dikeluarkan bukan angka yang kecil, jangan sampai tidak memberikan manfaat,” katanya.

BACA JUGA: Ini Bahan yang Direkomendasikan Loka POM Tasikmalaya untuk Pengawet Bahan Makanan, Termasuk untuk Mie Basah

DPRD juga harus bisa memastikan distribusi bibit ternak tersebut diberikan kepada peternak. Hal ini untuk mencegah adanya permainan jahat dengan memperalat kelompok peternak. ”Harus jelas dari mana asal bibitnya, dan siapa yang menerimanya,” ucapnya.

Dia mengaku sebelumnya mendapat informasi adanya klaim hibah untuk peternak. Di mana ternak yang disebutkan hasil hibah sebelumnya sudah dimiliki penerimanya. ”Jadi seperti fiktif, misal ada peternak yang punya banyak bibit kambing dan itu diklaim hasil hibah,” katanya.

Akan tetapi, sejauh ini, kata dia, DPRD kurang begitu memperhatikan soal hibah ternak. Dengan demikian, ketika terjadi hibah fiktif tidak akan pernah terungkap meskipun terjadi. ”Saya tidak bilang itu sedang terjadi di Kota Tasik, tapi ada potensi seperti itu,” ucapnya. 

Diberitakan sebelumnya, DKPPP Kota Tasikmalaya pada 2022 menyiapkan anggaran senilai Rp 7 milar untuk bantuan ternak. Dana tersebut dihibahkan kepada kelompok peternak.

Kepala DKPPP Kota Tasikmalaya H Adang Mulyana menerangkan bantuan yang diberikan yakni sapi, domba, dan kambing yang masih usia bibit atau bakalan. ”Sebagian sudah didistribusikan kepada kelompok peternak,” ujarnya kepada Radar, Selasa (14/6/2022).

Ternak yang sudah didistribusikan yakni 17 ekor sapi, 150 ekor kambing perah dan 250 ekor domba. Jumlah tersebut belum setengahnya dari target di angka sekitar 1.000 ternak. ”Baru sebagian, sekitar 40 persen,” tuturnya.

BACA JUGA: Butuh Satgas Antiradikalisme Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: