47 Perusahaan Berkomitmen Sediakan Minyak Goreng Curah 20 Ribu Ton Per Hari

47 Perusahaan Berkomitmen Sediakan Minyak Goreng Curah 20 Ribu Ton Per Hari

Radartasik.com, Sebanyak 47 perusahaan berkomitmen untuk menyediakan minyak goreng curah 20 ribu ton per hari. Itu setelah pemerintah mengalihkan penanganan harga dan pasokan minyak goreng sawit (MGS) curah menjadi berbasis industri, dari yang awalnya bertumpu pada kebijakan perdagangan. 


Pengalihan penanganan harga dan pasokan minyak goreng sawit dari kebijakan perdagangan menjadi berbasis industri guna memastikan ketersediaan stok di pasaran.

Keputusan ini juga ditetapkan melalui penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 8 Tahun 2022 tentang penyediaan minyak goreng curah untuk kebutuhan masyarakat, usaha mikro, dan usaha kecil dalam kerangka pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

Kebijakan ini mengatur proses bisnis program MGS Curah Subsidi mulai dari registrasi, produksi, distribusi, pembayaran klaim subsidi, larangan dan pengawasan.

Untuk memastikan itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pun melakukan kunjungan kerja ke salah satu pabrik refinery milik Sinar Mas Agribusiness and Food di Marunda, Bekasi, Jawa Barat untuk melihat secara langsung produksi minyak goreng oleh perusahaan.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada Sinar Mas Agribusiness and Food yang telah ikut berpartisipasi,” tutur dia dalam keterangannya, Rabu (23/3/2022).

Menurutnya, hingga saat ini sudah ada 47 perusahaan yang berkomitmen untuk ikut berpartisipasi dalam program ini, di antaranya adalah PT SMART Tbk. Ia menambahkan bahwa sejak Sabtu, 19 Maret 2022 program pemerintah minyak goreng curah bagi masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 14.000 telah dijalankan.

“Kami juga akan terus mendorong semakin banyak produsen minyak goreng berpartisipasi dengan menargetkan ketersediaan minyak goreng curah sebesar 20.000 ton per harinya,” tuturnya.

Adapun, GM Marunda Refinery Sinar Mas Agribusiness and Food Agus Widjaja menjelaskan, saat ini kegiatan operasional produksi minyak goreng berjalan lancar dengan kapasitas maksimal.

“Hari Sabtu kemarin, kami telah mendistribusikan minyak goreng curah sebanyak 500 ton ke toko-toko dan pasar yang ada di Jawa Timur dan Jawa Barat. Dan kami akan terus memproduksi dan berkoordinasi lebih lanjut untuk dapat mendistribusikan minyak goreng curah ini ke berbagai area lainnya,” tandas dia.


Harga Minyak Goreng Curah Masih Tinggi


Sementara itu menjelang Ramadan, harga bahan pokok masih tinggi, termasuk minyak goreng, yang sampai saat ini masih bermasalah.

Harga minyak goreng curah, yang sudah disubsidi dan sejatinya sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram, namun faktanya, di lapangan, masih ada yang tembus di atas Rp 20.000 per kilogram.

Harga minyak goreng curah yang tembus diatas Rp 20.000 per kilogram diantaranya, Pasar Grogol Rp 25.000 per kilogram, Pasar Mayestik seharga Rp 24.000 per kilogram, Pasar Mampang Prapatan seharga Rp 22.000 per kilogram. Pasar Jembatan Merah dan Pasar Cempaka Putih seharga 21.000 per kilogram.

Namun ada juga pasar yang menjual minyak goreng curah lebih murah. Meskipun demikian masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah yang sebesar Rp 14.000 per kilogram.

Pasar Tanah Abang Blok A-G menjual di harga Rp 15.000 per kilogram. Pasar Glodok dan Pasar Pademangan Timur menjual dihargaRp 16.000 per kilogram. Pasar Pulogadung, Pasar Cengkareng, Pasar Kelapa Gading menjual di harga Rp 17.000 per kilogram. Pasar Pal Meriam Rp 17.500 per kilogram. Sisanya menjual berkisar harga Rp 18.000 hingga 20.000 per kilogram.

Salah satu pembeli minyak goreng curah di pasar Mayestik, Lia mengeluhkan hal ini. Sebab, dirinya yang juga seorang pedagang jajanan camilan anak-anak membutuhkan minyak sebagai bahan pokok dagangannya.

“Iya malah mamain mahal ya. Pemerintah ngapain si bikin bingung. Harga bukannya murah makin mahal,” ujarnya Rabu (23/3/2022).

Harga bahan pokok lainnya di Pasar Mayestik seperti cabai juga makin pedas atau tinggi, cabai rawit merah Rp 80.000 per kilogram, cabai merah besar Rp 70.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp 60.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp 50.000 per kilogram.

“Masih mahal memang. Ini aja saya beli campur Rp 15.000 rawit merah sama hijau, yang penting makanan ada pedasnya,” kata salah satu pembeli Yusar.

Sementara bawah merah Rp 40.000 per kilogram, bawang putih Rp 36.000 hingga Rp 40.000 per kilogram, telur ayam Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per kilogram, ayam broiler Rp 40.000 per kilogram, dan gula pasir Rp 14.000 per kilogram. (jp) 





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: