Belum Beroperasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Setor Rp5,83 Triliun ke Penerimaan Negara Loh

Belum Beroperasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Setor Rp5,83 Triliun ke Penerimaan Negara Loh

Radartasik, JAKARTA - Kendati belum beroperasi, bahkan belum rampung tahap pengerjaannya ternyata proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah memberi dampak positif pada perekonomian negara.

 Terbukti hingga Maret 2022, proyek kereta cepat hasil kerjasama antara sejumlah BUMN tanah air dengan BUMN China itu sudah berkontribusi sebesar Rp5,83 triliun pada penerimaan negara.

Angka ini bertambah dari laporan sebelumnya yang mencapai Rp5,34 triliun.

BACA JUGA:BMKG Sebut Suhu Panas Akhir-akhir Ini Bukan Termasuk Gelombang Panas

“Kami dari PT KCIC dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengerjaan proyek ini bersyukur karena KCJB bisa memberi dampak positif bagi perekonomian Tanah Air meskipun KCJB belum beroperasi,” terang Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, seperti dikutip dari radarbandung.com, Jumat (13/05/2022). 

Dwiyana memaparkan, angka Rp5,83 triliun yang disetorkan ke negara terdiri dari setoran wajib pajak sebesar Rp4,21 triliun dan pembayaran penggantian biaya PBB Rumija sebesar Rp16,9 miliar. 

BACA JUGA:Tuai Hasil Transformasi, Kinerja BRI Group Cemerlang

Kemudian pembayaran sewa BMN hingga Rp 1,16 triliun, serta pembayaran sewa BMN (Barang Milik Negara) untuk lahan Rumija Tol di trase KCJB sebesar Rp4,368 miliar yang termasuk pendapatan negara bukan pajak.

Tak hanya itu, Dwiyana mengungkapkan pemasukan negara dalam proyek KCJB yang sudah terjadi juga terdapat pada aktivitas local purchase. Hal ini dapat dilihat dari pre-assessment tahun 2018-2019 yang dilakukan oleh Sucofindo sebagai Assessor. Tercatat, aktivitas local purchase pada pre-assessment tersebut mencapai 69,70% dari seluruh total belanja pengadaan yang dilakukan dalam proyek KCJB.

BACA JUGA:Sopir Truk Pengangkut Miras yang Tewaskan Pemotor di Gentong Ditahan Polisi

“Pendapatan negara dari KCJB tentu bukan hanya bersumber dari item-item yang tadi disebutkan. Kami punya data dari Sucofindo kalau kontribusi KCJB untuk Indonesia juga terdapat pada aktivitas local purchase Kami. Hampir 70% aktivitas purchasing untuk kebutuhan KCJB bersumber dari dalam negeri,” paparnya.

Dengan didominasi pembelian produk dalam negeri, kehadiran proyek KCJB turut membantu dalam perkembangan ekonomi dalam negeri. Proyek KCJB mendorong perputaran uang yang berdampak baik pada ekonomi masyarakat.

BACA JUGA:Ada-ada Saja, Tak Kunjung Diberi Cucu, Mertua Gugat Menantu dan Anaknya Rp9 Miliar

Selain itu, Proyek KCJB juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi warga terdampak lewat realisasi pengadaan lahan seluas 6,343,716 meter persegi yang biaya ganti rugi dibayarkan langsung pada warga dan pihak terkait dengan harga yang sesuai undang-undang terkait. Belum lagi, serapan tenaga lokal untuk proyek KCJB yang mencapai 13.477 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: