Cerita Wayang: Petualangan Narayana Kedua, Sukses Melawan Kangsa Dewa dan Merebut Mandura
RADARTASIK.COM – Narayana melanjutkan perjalanannya. Sebelum pergi, Resi Kapi Jemawa memberikan sebuah cermin lopian kepada Narayana.
Cermin ini memiliki kemampuan untuk melihat alam yang sudah terjadi di masa lampau atau yang sedang terjadi di masa sekarang.
Ada aturan tertentu dalam menggunakan cermin lopian. Pemiliknya harus mempunyai hati yang bersih, jika hatinya kotor maka cermin lopian tak akan bisa menunjukkan kejadian apa pun, hanya tampak buram saja.
BACA JUGA: Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, 2 Kandidat Akan Daftar ke PDI Perjuangan, Siapa Dia?
Narayana menyadari hal ini dan dengan sepenuh hati, ia menyimpan cermin lopian di dalam dadanya setelah ia terima dari Kapi Jemawa.
Setelah itu, Narayana memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya menuju perguruan Argo Sunyo dan bertemu dengan kakaknya, Kakrasana.
Kedua kakak beradik itu melakukan perjalanan ke Mandura. Di sana sudah ada Kangsa Dewa yang melakukan tantangan adu tanding jagoan.
Rencana ini merupakan siasat licik Kangsa Dewa untuk melakukan kudeta terhadap Prabu Basudewa, sebab Kangsa Dewa sangat berambisi merebut tahta, karena dia merasa masih keturunan Basudewa.
Meskipun kenyataan itu tidak benar. Kangsa Dewa sebetulnya anak dari Gora Wangsa yang menyamar menjadi Basudewa pada masa lalu dan melakukan hubungan asmara dengan salah satu permaisuri Basudewa yang bernama Dewi Maerah.
Setelah Kangsa Dewa mengetahui bahwa dia tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan Prabu Basudewa, tekadnya untuk membalas dendam atas kematian ayahnya, yaitu Prabu Gorawangsa, semakin menjadi-jadi.
Hal ini diperkuat lagi dengan mimpi Kangsa Dewa, yang bertemu Prabu Gora Wangsa, ayah kandungnya sendiri.