Asal Usul Ketupat Lebaran, Jadi Maskot Hidangan Idul Fitri, Ternyata Ada Filosofinya Lho!
RADARTASIK.COM— Ketupat lebaran adalah makanan khas hari raya Idul Fitri, yang merupakan salah satu makanan tradisional yang terbuat dari beras dan dimasak dengan cara direbus dalam anyaman janur.
Ketupat Lebaran memiliki makna yang sangat istimewa saat disajikan dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri, terutama di Indonesia.
Tradisi ketupat ini bermula dari penyebaran agama Islam di Pulau Jawa yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga.
BACA JUGA: Doa Ramadhan Hari Ke-22: Dibukakan Pintu-Pintu Karunia, Diturunkan Keberkahan di Bulan Ramadhan
Sunan Kalijaga merupakan salah satu tokoh Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah tersebut.
Dalam upayanya untuk menggabungkan budaya Hindu dengan nilai-nilai agama Islam, terjadi akulturasi budaya yang saling mempengaruhi.
Sunan Kalijaga telah mengembangkan tradisi Ketupat lebaran menjadi bagian integral dari budaya dan filosofi Jawa dengan memadukan nilai-nilai keislaman.
Salah satu peran dan sumbangsih Sunan Kalijaga adalah memperkenalkan Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.
BACA JUGA: Lebih Irit Mana AC Smart atau AC Konvensional? Simak Penjelasan Ahlinya
Bakda Kupat adalah sebuah tradisi yang dimulai satu minggu setelah perayaan Lebaran, di mana masyarakat secara aktif menganyam dan menyiapkan hidangan Ketupat sebagai makanan khas hari raya idul fitri
Sebagai bentuk simbol kebersamaan, Ketupat umumnya disajikan kepada keluarga yang lebih tua.
Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan rasa hormat terhadap generasi yang lebih tua.