RADARTASIK.COM – Rodrigo de Paul mengatakan Angel Di Maria menangis setelah mendapat ancaman pembunuhan dari kartel narkoba Argentina.
Angel Di Maria telah menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir karena beberapa ancaman yang diterimanya dari sejumlah penggemar yang menentang kemungkinan kembalinya ke Rosario Central, klub di kota tempat dia dilahirkan.
Sebuah mobil yang mencurigakan, kemungkinan milik beberapa tokoh perdagangan narkoba lokal bahkan telah melemparkan spanduk hitam di depan rumahnya di Rosario, tempat pemain tersebut biasanya menginap selama kunjungannya di Argentina.
Spanduk tersebut, ditujukan kepada orang tua sang penyerang, berbunyi: "Katakan pada putra Anda, Angel, untuk tidak pernah kembali ke Rosario, karena jika tidak, kami akan membunuh seorang anggota keluarganya."
Ancaman tersebut ternyata sangat memengaruhi Angel Di Maria, rekan setimnya di tim nasional, Rodrigo de Paul menyatakan kejadian itu membuat El Fideo menangis.
Dalam wawancara dengan TyC Sports setelah pertandingan persahabatan yang dimenangkan Argentina melawan Kosta Rika, de Paul berbicara tentang hal ini dan mengaku melihat Di Maria berlinang air mata.
Mantan pemain Udinese bahkan menegaskan Angel Di Maria sangat mencintai kota kelahirannya dan negaranya serta tak pantas mendapat perlakuan seperti ini.
Ia mengakui masalah ini sangat serius dan menekankan rekan satu timnya di Argentina akan terus mendukungnya.
BACA JUGA:Pablo Garcia: Boban Pemain Terbaik AC Milan dari Segi Teknik, Secara Keseluruhan Paolo Maldini
"Setelah kemenangan Argentina ... saya melihatnya terharu, dengan air mata di matanya, pada pagi harinya,” kata de Paul dikutip dari Tuttomercato.
“Di Maria adalah seseorang yang tidak pantas untuk tidak bisa kembali ke Argentina setiap kali dia mau. Saya sangat terluka dengan fakta bahwa hal-hal seperti ini terjadi di negara kita,” lanjutnya.
“Saya sangat mengetahui apa yang terjadi dan saya pikir itu sangat serius,” ungkapnya.
“Saya percaya bahwa cinta yang dimilikinya untuk negaranya, kota kelahirannya, dan klubnya tidak akan berubah,” ujarnya.
“Kita akan melihat keputusan apa yang akan dia ambil, itu tidak mudah, itu terserah padanya,” tuturnya.