Agus Saptanudin mengungkapkan, pohon bakau yang ditanam di Kawasan Mangrove Dumaring adalah dari spesies Rhizophora mucronata (nama lokal di Indonesia: bakau hitam, bakau minyak, bakau tulen, bakau kurap).
Spesies bakau ini memiliki beberapa kelebihan dibanding spesies bakau lainnya, sehingga dipilih sebagai spesies prioritas untuk kegiatan restorasi. Di antaranya, memiliki akar tunjang yang tinggi dan kokoh, sangat adapatif terhadap lingkungan, dan perawatannya relatif mudah.
BACA JUGA:Jaga Kelestarian Hutan Mangrove, Warga Kampung Dumaring Melakukan Tanam Perdana Bibit Pohon Bakau
Di lokasi pembibitan, tampak hadir Koordinator Program Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring, Nandang Mulyana; Kepala Kampung Dumaring, Salehuddin, beserta jajaran; Kepala Seksi Perlindungan Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE) dan Pemberdayaan Masyarakat KPH Berau Pantai, Joni, beserta jajaran; Kepala SDN 001 Dumaring, Sopyan Nur SPd, beserta para guru; para tokoh masyarakat dan tokoh adat dari Kerukunan Keluarga (Kekal) Patiraja, antara lain Petrus Umar, Waddi, Abdul Muin, dan Muhammad Andri; anggota Koramil Talisayan; kaum ibu, pemuda-pemudi Kampung Dumaring; dan murid-murid kelas 4 hingga kelas 6 SDN 001 Dumaring.
Kepala Kampung Dumaring, Salehuddin, dan Kepala Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat KPH Berau Pantai, Joni, turut menyampaikan sambutan sebelum pelaksanaan kegiatan penanaman.
Salehuddin mengungkapkan, keterlibatan murid-murid SDN 001 Dumaring dalam menanam pohon bakau dipandang penting karena mereka akan menjadi generasi penerus untuk melestarikan dan menjaga hutan mangrove Dumaring.
Dia berharap, dengan mengikuti kegiatan ini, murid-murid SDN 001 Dumaring, yang semuanya adalah anak-anak warga Kampung Dumaring, memahami tentang mangrove dan cara menanamnya.
BACA JUGA:Melestarikan Hutan Mangrove Dumaring Kabupaten Berau, Warga Dilatih Tata Cara Menanam Pohon Bakau
”Kami berharap, adik-adik (murid-murid SDN 001 Dumaring, red.) mengetahui mengapa kita harus melindungi mangrove dan bagaimana cara menanam mangrove,” ujarnya.
Sementara itu, Joni, mengapresiasi kegiatan penanaman mangrove yang melibatkan para pelajar, tokoh-tokoh Kampung Dumaring, dan unsur TNI. ”Ini salah satu upaya memperbaiki mangrove yang ada di wilayah Kampung Dumaring,” ucapnya.
Menurut Joni, keterlibatan para pelajar akan menjadi harapan besar ke depan dalam upaya melestarikan hutan mangrove Dumaring. Keberadaan mangrove bisa mencegah abrasi dan erosi.
Setelah sesi pembukaan selesai, para partisipan kegiatan penanaman berjalan kaki dari lokasi pembibitan menuju lokasi penanaman pohon bakau di pesisir, yang berada sekitar 200 meter ke arah utara dari lokasi pembibitan.
BACA JUGA:Penting! Tata Laksana P3K Jadi Bahan Penyusunan SOP Patroli LPHD Pangalima Jerrung Kampung Dumaring
Murid-murid SDN 001 Dumaring dan semua partisipan lainnya mengambil bibit pohon bakau yang telah disediakan oleh Tim Restorasi Mangrove Dumaring di pelataran depan Cafe Bruguiera yang berada di area wisata De Mangroop Dumaring.
Masing-masing partisipan membawa minimal satu bibit pohon bakau. Penanaman diawali oleh tim Program Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring, tokoh masyarakat Dumaring, jajaran Pemerintah Kampung Dumaring, jajaran KPH Berau Pantai, dan anggota Koramil Talisayan. Kemudian, diikuti oleh murid-murid SDN 001 Dumaring, yang didampingi para guru mereka, kaum ibu, dan pemuda-pemudi Kampung Dumaring.
Murid-murid SDN 001 Dumaring berfoto bersama para guru dan anggota Koramil Talisayan saat mengikuti penanaman perdana pohon bakau di Kawasan Mangrove Dumaring, Sabtu, 9 Maret 2024.-Sandy Abdul Wahab-Radar Tasikmalaya