RADARTASIK.COM – Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini sebut wasit kasar dan VAR tidak jelas dalam mengambl keputusan setelah dirinya diusir ke luar lapangan saat kalahkan AC Milan 2-1 di Coppa Italia.
Gian Piero Gasperini harus menghabiskan sebagian besar pertandingan melawan AC Milan dari tribun, karena dikeluarkan dari lapangan akibat perbedaan pendapat dengan wasit.
Gasperini menyebut hanya meminta wasit untuk melihat VAR yang tidak melakukan intervensi terhadap dorongan Tijjani Reijnders terhadap Marten de Roon.
VAR juga tidak turun tangan atas penalti yang diberikan kepada Atalanta di babak pertama, padahal dalam tayangan ulang, terlihat bek AC Milan Alex Jimenez tidak terlihat melakukan pelanggaran terhadap Aleksei Miranchuk.
BACA JUGA:Tak Jadi ke Persib, Bek Persija Ini Tak Gentar Hadapi Puncak Klasemen di Liga 1 Pekan ke-24
Atalanta akhirnya berhasil menundukkan AC Milan di San Siro melalui dua gol dari Teun Koopmeiners, setelah Rafael Leao membawa Rossoneri unggul melalui kerjasama dengan Theo Hernandez.
Usai pertandingan, Gian Piero Gasperini merasa tidak perlu menjelaskan apapun mengenai kartu merah yang diterimanya, dan menyatakan kesulitan memahami siapa yang seharusnya memimpin pertandingan saat ini, VAR atau wasit.
"Saya rasa saya tidak perlu mengatakan apa pun, rekaman itu sudah menjelaskannya sendiri," ujar Gasperini kepada Mediaset seperti yang dikutip dari Football Italia, terkait insiden yang melibatkan Marten De Roon.
"VAR adalah instrumen yang luar biasa bila digunakan dengan baik, namun kini menjadi sebuah pertarungan, tidak ada yang benar-benar memahami siapa yang memimpin, VAR atau wasit," lanjutnya.
"Ini merupakan masalah besar, karena terdapat kesenjangan dalam penanganan insiden. Tidak ada kejelasan," kritiknya.
Gasperini juga membantah mengkritik wasit Marco Di Bello yang membuatnya menerima dua kali kartu kuning, dan menjelaskan bahwa ia hanya meminta wasit untuk memeriksa VAR.
"Saya meminta wasit melihatnya lagi di monitor VAR, itu sudah pasti. Saya juga dapat mengatakan bahwa Di Bello sangat kasar, karena kami memiliki sejarah buruk dengannya dan Valeri di VAR," ungkapnya.
"Sebelum pertandingan, dia berjalan melewati saya dan bahkan tidak menyapa," tambahnya.
"Mengingat bertahun-tahun bersama Valeri dan Di Bello, ada banyak sekali masalah. Karena itu, saya membersihkan papan tulis setelah setiap pertandingan dan memulai dari awal. Saya tidak pernah mencoba menuntut agar wasit tertentu tidak ditugaskan dalam pertandingan kami," jelasnya.