Ketika Cinta Harus “Dibayar” Nyawa, Poniah Siti Rohmah Ibunda Gadis Kota Banjar Menangis Histeris
KOTA BANJAR, RADARTASIK.COM - Siapa yang tidak akan bersedih. Siapa yang tidak akan menangis ketika orang terkasih harus meregang nyawa di tangan menantu sendiri.
Ketika cinta harus dibayar nyawa, cinta keluarga Poniah Siti Rohmah warga Kota Banjar pada menantunya, tiba-tiba harus “dibayar” dengan nyawa sang suami tercinta Agus Sopiah,
Agus Sopiah yang merupakan ayah dari Siti Bashiroh meninggal dunia di tangan menantunya sendiri, suami dari anak tercintanya.
BACA JUGA:Asmara Berujung Petaka, Kisah Cinta Bule Amerika di Kota Banjar
Poniah Siti Rohmah hanya bisa menangis histeris ketika tahu suami tercinta sudah tidak bernyawa pada Minggu siang 24 September 2023, sekitar Pukul 10.30 WIB.
Rasanya hari itu adalah hari yang tidak pernah diinginkan Poniah Siti Rohmah, tangannya terlihat bergetar. Lutut hingga kakinya tidak bisa berdiri lagi.
Wanita paruh baya itu hanya bisa menangis histeris ketika melihat suami tercinta sudah tidak bernyawa. Apalagi pelaku pembunuhan suaminya adalah menantunya sendiri, suami dari putri yang dia cintai Siti Bashiroh.
Rasa takut Poniah Siti Rohmah, sebetulnya bukan kali ini saja. Bukan hanya pada saat melihat jasad suami tercinta Agus Sopiah saja. Melainkan seminggu sebelum peristiwa berdarah tersebut, Poniah sudah mulai ketakutan.
BACA JUGA:Kisah Cinta Gadis Kota Banjar yang Berujung Maut, Terpincut Bule Amerika yang Bertemu di Dunia Maya
Saat itu, ibu parah baya ini tengah berada di dapur rumahnya. Tiba-tiba datang sang menantu yang bernama Arthur seorang Bule Amerika, tanpa aba-aba bahkan Poniah tidak bisa berbuat apa-apa, saat seluruh isi rumahnya diobrak-abrik.
Barang-barang yang ada di rumah dihancurkan satu per satu. Poniah yang sudah sepuh, tidak bisa melawa Arthur sang menantu Bule Amerika, dia hanya terdiam takut pada saat itu.
Poniah Siti Rohmah pun akhirnya melaporkan kejadian terebut kepada aparat setempat. Tidak hanya para tetangga saja yang datang melihat kondisi rumah Poniah Siti Rohmah, namun juga dari pihak desa dan aparat pun datang untuk melihat kondisi rumah Poniah dan Agus saat itu.
“Hancur semua, ibu takut. Waktu kejadian ibu lagi di dapur,” cerita Poniah Siti Rohmah bercerita saat menantunya memporak porandakan rumahnya.