Dr Lusi Nurhayati Bikin Mitos Orang Sunda dan Jawa Terlarang Nikah ‘Ambyar’ Loh!

Jumat 11-08-2023,14:06 WIB
Editor : Alisundana

Rumah yang ditempati bapak dan ibu juga dibantu tanahnya dari mertua, Nek Uji dan Aki Janan, nenek dan kakeknya Lusi. 

Sehingga 7 anaknya tetap nyaman dan sehat tinggal di dalamnya.

BACA JUGA:Mitos Orang Sunda dan Jawa Terlarang Menikah: Hindari Pasukan Cirebon Prabu Geusan Ulun Ngungsi ke Dayeuh Luh

Bapak juga tidak memiliki kendaraan. Jangankan mobil atau motor, sepeda saja tidak memiliki.

“Kalau ingin rumah bagus, memiliki motor, mobil, belajarlah dengan tekun. Nanti kalian sendiri bisa miliki semua itu,” pesan bapak ke anak-anaknya.

Sebenarnya bapak tidak rendah-rendah banget sebagai PNS. Dia menjabat kepala dinas di tingkat kecamatan.

Kalau memang akhlaknya buruk, bapak bisa mendapat banyak uang dari jabatannya itu.

Guru-guru yang mau menjadi kepala sekolah saat itu sudah umum memberi ‘uang pelicin’ hingga Rp10 jutaan.

BACA JUGA:Mitos Orang Sunda dan Jawa Terlarang Nikah Makin Kuat Usai Perang Sumedang dan Cirebon

Nilai uang yang besar untu saat itu, zaman Orba yang nilai tukar dollarnya masih di kisaran Rp2.000 untuk 1 dollar.

“Bapak ini guru. Harus membantu para guru. Lagi pula untuk apa memberi kalian nafkah dari yang haram,” tutur bapak ketika mengumpulkan Lusi dan anak-anaknya.

Lusi semasa kecil tidak tinggal bersama ibu dan bapak serta saudaranya yang lain.

Aki Darta yang merupakan adik laki-laki dari Nek Uji, ibu kandung dari ibundanya Lusi, memintanya tinggal.

Aki Darta dari pernikahan keduanya dengan Nek Icih memang tidak dikarunia anak.

Selama menikah mereka kerap mengambil anak-anak saudaranya, atau cucu dari anak 

Aki Darta yang sebelumnya untuk diajak tinggal bersama. 

Kategori :