Memang periode kedua menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia merupakan masa-masa perjalanan dalam badai.
Pemantiknya kasus korupsi yang dilakukan elit-elit Partai Demokrat. Di antaranya ada nama Nazaruddin Azhar, Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng, Angelina Sondakh.
Mereka yang saat itu jadinnintang muda partai Demokrwt.malah jadi noda partai karena terbukti di pengadilan sebagai terpidana korupsi.
Kasus korupsi para elit partai Demokrat itu benar-benar menjadi Kisah Lucu Pilpres 2014.
BACA JUGA:VIRAL! Fokus Kejar Layangan, Bocah Tasikmalaya Terperosok Masuk Sumur
Bagaimana para elit muda yang tergambarkan sebagai sosok cerdas, tampan, cantik, di semua televisi selalu muncul iklannya yang menolak korupsi.
Eeeh, ternyata malah mereka jadi pelakunya. Ini membuat partai Demokrat babak belur dan langsung membusuk.
Pemerintahan Presiden SBY di periode kedua itu benar-benar antiklimaks dari periode pertama yang banjir pujian dan sanjungan rakyat.
Demokrat citranya terjun bebas. Sementara jabatan Presiden SBY menjelang berakhir kader-kader bintang partai bermasalah.
Strategi membangun kembali citra partai sekaligus menyelamatkan keberlangsungan kekuasaan, digagaslah perhelatan oleh partai Demokrat bertajuk Konvensi Presiden.
Konvensi membuka ruang kepada siapa pun anak bangsa Indonesia bisa ikut serta. Pemenang konvesi rencananya diusung oleh partai Demokrat sebagai capres di pilpres 2014.
Konvesi Calon Presiden Partai Demokrat dibentuk 11 Agustus 2013. Ketua ditunjuk Maftuh Basyuni.
Tujuan konvensi ini untuk menentukan sosok yang akan diusung Partai Demokrat dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014.
BACA JUGA:Tiket Konser Dewa 19 di Kota Tasikmalaya Ada 4 Jenis, Mau Pilih VIP atau Festival? Ini Harganya!
Terbukanya ruang dari Partai Demokrat menarik sejumlah tokoh. Mereka pun bersiap mendaftar sebagai peserta konvensi. Tibalah proses tatap muka Komite Konvensi dengan calon peserta pada tanggal 27-29 Agustus 2014.